REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN, KEPRI -- Pembangunan Gedung Tahfidz Quran dinilai sebagai bentuk keseriusan umat Islam untuk membentengi moral bangsa dari efek buruK budaya global.
Terutama di Kepulauan Riau yang merupakan Provinsi yang paling dekat dengan negara lain yang lebih maju, yakni Singapura.
Hal itu disampaikan Pembina Quran Centre, Said Aqil Husain Munawwar yang sekaligus mantan Menteri Agama RI. Menurut Said, Tahfiz Quran Center akan menjadi kebanggan Kepri khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"Untuk membendung budaya luar yang masuk dari negara lain," ujar Said Akil Munawwar, dalam sambutannya di Kepulauan Niur, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (15/11).
Sebagai benteng, Quran diharapkan bisa menjaga moral masyarakat Kepri dari bahaya buruk bahaya globalisasi. Selain itu, lembaga ini disebut sebagai satu-satunya institusi formal yang fokus terhadap Alquran. "Ini akan menjadi kebanggaan, karena satu-satunya di Indonesia," ujar dia.
Tahfidz Quran sendiri, kata Said telah memiliki pendidikan formal sejak Raudlatul Atfal, TPA, hingga tingkat Perguruan Tinggi. Pendirian Quran Center yang khusus terhadap tahfidz yang jauh dari pusat kota Batam merupakan kesengajaan.
Agar peserta didik lebih fokus kepada Alquran dan terhindar dari godaan duniawi selama belajar. "Tempatnya terpencil, sehingga akan lebih fokus. Jauh dari Batam biar fokus," ujar dia.
Said Akil Munawwar hadir di dalam acara menemani Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin. Hadir pula dalam acara itu Gubernur Riau, Mumammad Sani, dan Bupati Karimun.
Untuk datang ke acara tersebut, rombongan harus menempuh perjalanan laut antar pulau selama kurang lebih 45 menit dengan menggunakan kapal kecil.