Kamis 13 Nov 2014 06:13 WIB

Ulama Australia: Kampanye Antihalal Hambat Investasi

Logo produk halal Selandia Baru yang diwacanakan dalam ekspansi produk halalnya.
Foto: onislam.net
Logo produk halal Selandia Baru yang diwacanakan dalam ekspansi produk halalnya.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kampanye antihalal membuat gusar komunitas Muslim. Namun, sejumlah produsen makanan terkemuka di negeri itu memutuskan tidak ambil bagian dengan kampanye itu.

Kampanye antihalal ini bermula dari kabar yang menyebut dana dari hasil sertifikasi halal ini disalurkan kepada teroris. Namun, tidak ada bukti yang membenarkan kabar itu.

"Kampanye antihalal merupakan dampak dari informasi yang keliru," ucap James Matthews, Juru BIcara Dewan Makanan dan Minuman Australia, seperti dilansir The Guardian, Kamis (13/11).

Pencetus kampanye antihalal, Mike Holt dan Kirralie Smit mengatakan tidak salah bila warga Australia mempertanyakan kemana dana dari setifikasi halal itu. "Saya melihat tidak ada investigasi. Padahal itu penting," kata Smith.

Kepala Sertifikasi Halal Australia, Mohammad Khan mengatakan kampanye antihalal hanya akan menghambat investasi halal di Australia. Ini terbukti, ketika maskapai Emirates akhirnya menghentikan produk susu lantaran tidak memiliki sertifikasi halal.

"Ini menjadi bukti sangat tidak sehat bagi generasi masa depan," kata dia.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Australia sangat bergantung dari datangnya investasi. Ironis bila peluang datangnya investasi tergangu hanya karena ketidaktahuan dan kebencian. "Ini bukanlah hal yang sehat," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement