Kamis 06 Nov 2014 16:19 WIB

Wahyu Jadi Juru Parkir Agar Tetap Sekolah

Wahyu Akbar Wijaya (18 tahun)
Foto: Wakaf Alquran
Wahyu Akbar Wijaya (18 tahun)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski terancam putus sekolah, Wahyu Akbar Wijaya (18 tahun) dan Khalfari Dwiki Anugrah (13 tahun) tetap bertekad untuk terus melanjutkan pendidikannya. Wahyu yang kini duduk di kelas XII TKJ 3 (Teknik Jaringan Komputer) SMK Media Informatika, Pesanggrahan, Jaksel, rela mengerjakan apa saja demi bisa membantu orang tua membiayai pendidikannya.

Sepulang sekolah, Wahyu menjadi juru parkir di sebuah minimarket dekat rumahnya. Sementara Khalfari, Kelas 2 MTs Mambaul Khair Ciledug-Kreo, Tangerang, membantu orang tua di rumah.

Terakhir keduanya menerima buku raport pada semester pertama di tahun pertama sekolah. Setelah itu raport mereka ditahan lantaran biaya pendidikannya menunggak hingga sekarang. Tetapi dua bersaudara anak pasangan Gandawijaya (46 tahun) dan Wenitasari (40 tahun) tetap bersyukur karena masih diperbolehkan ikut ujian pada setiap semesternya.

Harapan kakak beradik sangat kuat untuk dapat menamatkan sekolah dan mendapatkan ijazah. Tidak hanya itu, Wahyu yang telah belajar Pendidikan Teknik Jaringan Komputer, kini sudah bisa merakit komputer serta menginstal sistem operasi dan program komputer lainnya. “Sehingga setamat sekolah saya berharap dapat segera bekerja untuk membantu dan membahagiakan orangtua,” ungkapnya.

Tadinya, kehidupan ekonomi keluarga  relatif stabil. Goncangan muncul tatkala sang ayah di-PHK dari perusahaan air mineral ternama beberapa tahun lalu. Gandawijaya pun bekerja serabutan, mulai dari mengantar telur sampai menjadi tukang ojek.

Sedangkan Wenitasari membantu tetangga untuk mencucikan pakaian dan menggosok jika ada panggilan dari tetangganya. Namun upah mereka tidak seberapa, dapat membayar kontrakan dan makan sehari-hari saja sudah bagus.

Saat ini, Gandawijaya bekerja di salah satu tempat pendistribusian air mineral merk lain yang juga cukup terkenal. Penghasilannya Rp 1,5 juta per bulan. Meski masih di bawah UMR, Gandawijaya senang, lantaran ada kepastian penghasilan. Namun sudah tiga bulan ---sampai artikel ini ditulis--- gaji Gandawijaya ditahan karena beberapa kantor  langganan air mineral yang ditanganinya belum juga membayar tagihan.

Untuk mengurangi beban mereka, melalui program Indonesia Belajar (IB), Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin mendonasikan sebagian hartanya sehingga Wahyu dan  Khalfari dapat melanjutkan sekolah. Dan tentu saja kita semua mendapat pahala dari Allah SWT karena telah membantu sesama.

Mereka luar biasa, #YukBantu wujudkan harapan besar mereka! Klik >> http://goo.gl/kQzaB7

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement