REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar meminta maaf karena belum dapat maksimal menyelesaikan segala tugas yang diembannya di Kemenag.
Makanya, ia memaparkan tugas-tugas tersebut, berharap agar Kemenag dapat menyelesaikannya dengan baik untuk kebaikan masyarakat Indonesia.
"Banyak pekerjaan Rumah yang belum tuntas, di antaranya dalam mengemban tugas sebagai Satgas Antipornografi dan Satgas Deradikalisasi," kata Nasaruddin Umar di Jakarta, Selasa (4/11).
Selain itu, persoapan pelaksanaan Undang-Undang Jaminan produk Halal pun masih dalam tahap awal, dan ia meminta maaf tak dapat berkontribusi secara formal.
Di samping itu, implementasi Kurikulum 2013 harus maksimal dan menjadi tanggung jawab bersama dalam penyempurnaannya.
Kurikulum 2013 perlu didukung, sebab di dalamnya berisi materi yang sangat responsif terhadap pembangunan karakter bangsa Indonesia. "Juga mendukung pelajaran akhlak dan agama bagi siswa," terangnya.
Dikatakannya, Menag Lukman merupakan teman lama sekaligus politisi yang ia kagumi. Meski hanya beberapa bulan bekerja sama dalam lingkup Kemenag, ia merasa seperti melihat sosok ayahanda Lukman yakni almarhum Saifuddin Zuhri yang seorang kutu buku.
Maka, dalam menyongsong tugas Kemenag yang makin berat di depan, Nasaruddin mempercayakan kepemimpinan tersebut pada Menag Lukman dan jajarannya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenag Nur Syam dalam sambutannya menekankan arti persatuan dan kesatuan di tubuh pemerintahan, dan sosok Wamenag menjadi bagian dari pemersatu di Kemenag yang berat untuk dilepaskan.