REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) I Yogyakarta mendorong siswanya bisa menghafal Alquran. Metode hafalan Alquran ini menggunakan sorogan (setoran) dari siswa yang sudah menghafalkan Alquran di rumah kemudian disimakkan kepada ustadznya.
"Untuk kelas 7, ditargetkan hafal juz 29 dan 30. Hal ini didasarkan pada aspek kemampuan dan kesempatan yang mereka miliki," kata Kepala Sekolah MTsN I Yogyakarta, H Abdul Hadi, di Yogyakarta, Selasa (4/11).
Lebih lanjut Abdul Hadi mengatakan sorogan dilakukan di Masjid Darul Adzkiya milik madrasah, setiap pagi. Program ini diadakan untuk mendorong siswa dan siswi agar dapat memanfaatkan waktunya untuk hal-hal positif. “Dipilih menghafal Alquran untuk menciptakan generasi Islam yang berkualitas,” katanya.
Sedangkan Suwardi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang menjadi koordinator program ini mengatakan tidak mudah untuk bisa menghafal Alquran dua juz. Sebab ada sejumlah kendala yang dihadapi siswa. Di antaranya, para siswa tidak hanya menghafal Alquran, tetapi juga mengikuti kegitan pembelajaran reguler dan ekstrakurikuler. Selain itu, MTsN Yogyakarta I belum mempunyai boarding school sehingga para siswa harus menghapal Alquran di rumah.
Karena itu, MTsN Yogyakarta I memiliki obesesi segera dapat mewujudkan asrama siswa. Sehingga siswa yang berada di asrama mendapat pendampingan dari pembimbing setiap saat. “Kesempatan untuk menghafal dan mengkaji Alquran menjadi lebih intensif,” kata Suwardi.