Sabtu 01 Nov 2014 15:02 WIB

Gus Mus: Pemimpin Harus Sederhana dan Merakyat

Rep: c81/ Red: Chairul Akhmad
  KH A Mustofa Bisri (Gus Mus).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
KH A Mustofa Bisri (Gus Mus).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pejabat Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri meminta pemerintah baru di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Kabinet Kerja untuk menekankan sikap kesederhanaan dalam bekerja.

“Saya mohon itu dapat dilakukan oleh jajaran Kabinet Kerja ini untuk tetap bersikap sederhana, merakyat, dan kerja, kerja, kerja,” katanya saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang diselenggarakan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada 1-2 November 2014.

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini mengatakan, kesederhanaan ini harus menjadi tren pemimpin-pemimpin Indonesia kerena kondisi mayarakat kita harus diawali dengan kesederhanaan pemimpin. Kemudian menjalar ke semuanya. “Kalau pemimpinnya sederhana, insya Allah kiai-kiainya akan mengikuti,” katanya.

Gus Mus berharap warga NU, khususnya para kiai yang terlibat dukung mendukung, dapat mencerdasi sikap kenegarawanan para pemimpin sehingga tidak ada lagi istilah berseberangan di antara kita.

Gus Mus juga menegaskan, NU sepanjang sejarah selalu menyatu dengan perjuangan nasional bangsa Indonesia. Dengan demikian, sesuai khittah, NU akan senantiasa aktif dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur diridhai Allah SWT.

Pemerintah baru, kata dia, tidak perlu ragu, sepanjang untuk kepentingan bangsa Indonesia, NU siap membantu pemerintah dalam batas kemampuan dan wewenangnya, termasuk dengan cara mengkritisinya.

“Khusus kepada kader-kader NU yang terpilih sebagai anggota kabinet, saya pesankan untuk menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana dalam membantu pemerintah ini,” imbau Gus Mus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement