REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun Negararatu, Natar, Lampung Selatan berencana membangun masjid terbesar di Lampung dengan nama Masjid An-Nubuwwah, berkapasitas 6.000 jamaah.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid An-Nubuwwah, Dade Novirzal, mengatakan, masjid tersebut merupakan terbesar di Lampung dengan daya tampung normal sekitar 6.000 jamaah dan dengan kegiatan penuh 24 jam.
"Disamping untuk kegiatan shalat berjamaah ribuan santri dan warga sekitar, juga untuk menghafal Alquran, pengajian, perpustakaan dan kegiatan kaderisasi santri-santri," ujarnya, Rabu (28/10).
Menurutnya, di kompleks Masjid An-Nubuwwah tersebut juga disiapkan berbagai fasilitas keumatan, seperti perpustakaan multimedia online, aula telekonferensi, studio radio dan televisi Islam, poliklinik masyarakat, serta kantor BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) dan zakat, infak, sedekah (ZIS).
Masjid An-Nubuwwah sesuai dengan namanya diharapkan menjadi masjid yang berfungsi untuk berbagai kegiatan sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad untuk shalat berjamaah dan aktivitas keumatan.
Masjid dengan luas bangunan 3.526 meter persegi di atas tanah seluas 8.632 meter persegi ini dibangun di kompleks Ponpes Al-Fatah Natar, Lampung Selatan.
Panitia juga memprogramkan adanya semacam museum berisi diaorama film dokumenter perjuangan Rasullah, seperti Perang Badar, Khaibar, Fathu Makkah, replika pedang nabi, maket Masjid Al-Aqsha Palestina, dan lainnya.
Masjid dibangun mengingat perkembangan jumlah santri mencapai sekitar 1.300 orang ditambah warga sekitar kurang lebih 1.000 orang. "Apalagi jika pengajian akbar, shalat berjamaah paling tidak dua shift. Sementara daya tampung masjid sekarang sekitar 500--700 jemaah," jelas Novirzal.
Novirzal mengatakan, peletakan batu pertama Masjid An-Nubuwwah dijadwalkan pada Jumat 7 November 2014 yang direncanakan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Hingga sekarang tercatat santri Ponpes Al-Fatah berasal bukan hanya dari sekitar Lampung dan Pulau Jawa, namun juga dari mancanegara, seperti Malaysia, Afrika, Tiongkok, Italia, dan Maroko.
Selain itu, pesantren yang berdiri di atas lahan seluas 100 hektare itu, sering dikunjungi tamu-tamu dari luar negeri, seperti Palestina, Turki, Sudan, Yaman, Filipina, dan sejumlah negara lainnya.
Para dermawan yang berniat investasi amal jariah dapat langsung ke lokasi pembangunan di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Al-Muhajirun Negara Ratu, Natar Lampung Selatan, sekitar 12 km dari Bandara Raden Intan II.
"Bantuan juga dapat melalui rekening BRI nomor 06600-1000-271-302 atas nama panitia pembangunan Masjid An-Nubuwwah," kata Novirzal.