REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Guna mengurangi krisis listrik di Gaza, Palestina, akibat persediaan bahan bakar minyak (BBM) yang sudah habis, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) memasok satu tangki solar sebanyak 1.710 liter, Kamis (23/10) lalu. Pasokan BBM senilai USD 2.000 ini telah disalurkan ke RS Shifa, Gaza, yang sangat membutuhkan aliran listrik untuk menolong ratusan pasien yang terancam tidak bisa mendapatkan pelayanan medis.
Kebutuhan akan pasokan BBM ini merupakan permintaan khusus dari Kementrian Kesehatan Palestina melalui Kepala Pusat Informasi Dr. Medhaat Abbas kepada BSMI melalui surat elektronik.
Ketua Umum BSMI, Muhamad Djazuli Ambari, mengatakan pasokan BBM ini merupakan bentuk kepedulian BSMI kepada rakyat Palestina terutama para pasien yang menjadi korban kekejaman agresi Israel Juli lalu. Dana yang sudah ditransfer ke Gaza ini merupakan tahap awal bantuan dari BSMI, karena pasokan satu tangki solar ini hanya cukup untuk persediaan satu bulan kedepan. Diharapkan bantuan ini bisa mengurangi penderitaan rakyat Palestina yang membutuhkan pelayanan medis yang bukan hanya di RS Shifa melainkan juga di sejumlah RS di Gaza.
Sebelumnya, dalam rilis Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa sejak krisis listrik, ribuan pasien akan terancam kesehatannya, para petugas medis tidak bisa memberikan layanan di sejumlah rumah sakit, akibat krisis listrik yang menimpa Gaza. Akibatnya layanan kamar operasi dan laboratorium terhenti, puluhan anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan kesehatan tidak bisa mendapatkan layanan inkubator.
Selain itu, para pasien gagal ginjal juga termasuk mereka yang akan mendapatkan layanan cuci darah disebabkan krisis listrik ini. Mobil ambulans juga terpaksa hanya diparkir di RS karena minimnya persediaan BBM.
Kondisi darurat di sejumlah sektor medis akan semakin bertambah, jika krisis listrik terus berkelanjutan disebabkan larangan impor bahan bakar ke sejumlah rumah sakit, dan tidak beroperasinya pembangkit Gaza karena saat dibombardir militer Israel.
Di samping krisis listrik, sejumlah rumah sakit juga mengalami kekurangan obat-obatan, sekitar 347 jenis obat dan perlengkapan medis tidak memiliki pasokan. Juga ketiadaan solar untuk menghidupkan genset di sejumlah rumah sakit, yang berarti sekitar 39 ruang operasi akan berhenti bekerja.
Dalam siaran persnya yang diterima ROL, Selasa (28/10), BSMI turut mengajak dunia Internasional atas nama kemanusiaan untuk membantu krisis listrik dan BBM yang telah menggangu aktifitas pelayanan pasien RS di Gaza. Selain itu, BSMI juga menghimbau rakyat Indonesia untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke saudara-saudara kita di Gaza, Palestina.