REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendataan masjid dan musala se-Indonesia oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan diiringi akurasi profil masjid berikut pendataan jamaahnya. Hal tersebut sebagai langkah awal DMI menyeriusi praktik dakwah ke seluruh Indonesia melalui masjid.
“DMI dalam konteks pendataan, sebagaimana keinginan pak JK (Jusuf Kalla) selaku Ketua DMI adalah kita punya data yang akurat soal masjid,” kata Sekretaris Bidang Dakwah DMI Ahmad Yani kepada ROL pada Selasa (21/10).
Dengan akurasi, kata Ahmad, DMI tak akan ragu lagi ketika menyebut jumlah masjid musala dan perkembangannya di Indonesia, tidak lagi mengira-ngira. Selain itu, DMI juga akan tahu berapa dominasi masjid yang berdiri di atas tanah wakaf, mana yang sudah disertifikasi tanahnya dan mana yang belum.
Dalam konteks internal, pendataan akan dilakukan terhadap masjid-masjid tersebut. Tujuannya mengetahui jumlah jamaah perharinya, pengurangan dan penambahannya serta model dan latar belakang jamaahnya.