Selasa 14 Oct 2014 10:22 WIB

Banyak Aliran Sesat di Banten, Kemenag Minta Warga Waspada

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Demo menuntut pembubaran aliran sesat (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Demo menuntut pembubaran aliran sesat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Kementerian Agama Provinsi Banten mengimbau masyarakat dapat mencegah aliran sesat yang merusak akidah.

"Kami berharap masyarakat dapat mencegah aliran sesat itu," kata Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten, Encep Safrudin Muhyi, Selasa (14/10).

Pihaknya hingga kini tetap mewaspadai aliran sesat karena beberapa tahun lalu ditemukan di Kabupaten Lebak. Aliran sesat itu antara lain Islam Nusantara, Islam Hakekok, Islam Sejati dan Ahmadiyah.

Bahkan, ajaran yang dibawa Sumarna dari Sukabumi melarang untuk melaksanakan sholat Jumat dan Subuh. Para penyebar aliran sesat itu,mereka berasal dari luar daerah yang masuk ke wilayah Provinsi Banten.

Ia meminta ulama dan dai harus mengantisipasi berkembangnya aliran sesat tersebut.

"Kami memberikan apresiasi dengan tumbuhnya di masyarakat madrasah diniyah, majelis taklim dan Ponpes sehingga dapat menyampaikan ajaran Islam yang benar berdasarkan Al Quran dan hadist," katanya.

Menurut dia, peluang masuk dan berkembang aliran sesat di Provinsi Banten cukup besar, selain memiliki desa-desa terpencil juga perbatasan dengan Sukabumi, Bogor, dan DKI Jakarta.

Karena itu, pihaknya melibatkan ribuan dai untuk memberikan pencerahan rohani melalui sosialisasi, penyuluhan, pengajian, khotib Jumat maupun momentum-momentum hari raya Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement