REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Selain terkendala faktor keteguhan hati, lingkungan, maupun regulasi pihak eksternal, keinginan siswi muslim untuk berjilbab kerap kali terhambat faktor ekonomi, di mana siswi tersebut tidak mampu memeroleh pakaian panjang dan kerudung karena tidak memiliki biaya. Makanya, Tim Advokasi Pembelaan Hak Pelajar Muslim yang dinaungi oleh Pelajar Islam Indonesia (PII) pasang badan membantu kendala tersebut.
“Niat baik perlu didukung, seorang siswi Muslim yang berniat untuk berjilbab agar merasa tidak sendirian dan merasakan semangat persaudaraan Islam,” kata Sekretaris Tim Advokasi Fathima Azzahra kepada ROL, Jumat (10/10).
Dijelaskannya, Tim Advokasi selain melakukan pembelaan terhadap siswi Muslim yang mengalami kendala perizinan untuk menggunakan seragam berjilbab di sekolahnya, juga mengadakan program #JilbabMovement, di mana Tim melakukan pengadaan seragam panjang dan berjilbab untuk pelajar muslimah yang membutuhkan.
Gerakan perdana #JilbabMovement, lanjut gadis yang akrab disapa Fiza ini, ditujukan untuk delapan siswi muslimah di SMK Citra Medika Sragen. Penanganan kasus dimulai dari permohonan bantuan oleh Guru PAI-nya kepada Tim Advokasi pada Agustus 2014.
Diceritakannya, pada 9 Oktober 2014, eksekusi pun dilakukan. Total dana dari donatur termasuk donatur dari Malaysia sekitar Rp 10 juta dibelanjakan seragam panjang, jilbab putih dan abu-abu, seragam batik dan pramuka panjang, serta sejumlah gamis dan jilbab untuk pakaian sehari-hari. “Bantuan tersebut sudah diserahkan oleh Tim Advokasi secara langsung kepada pihak sekolah,” kata Fiza yang juga merupakan Sekretaris Umum PW PII Bali.
Gerakan #JilbabMovement didukung oleh rekan-rekan PII Jawa Tengah, tim Solidaritas Peduli Jilbab (SPJ) Pusat dan Yogya juga para simpatisan serta para donatur. Mereka berharap, niatan adik-adik pelajar muslimah untuk berjilbab dalam rangka menjalankan perintah Allah Swt. dapat terlaksana tanpa hambatan.
Selain memberikan bantuan, Tim Advokasi juga menggelar acara berbagi motivasi yang dihadiri sepuluh siswi, beberapa guru, Tim Advokasi, dan teman-teman PII Jawa Tengah. Sharing dilakukan sebagai bentuk pembinaan singkat yang dilakukan oleh teman-teman PII Jateng dan Tim Advokasi untuk dapat menguatkan tekad pelajar muslimah untuk berani menutup auratnya saat sekolah maupun di luar sekolah.