Sabtu 04 Oct 2014 22:41 WIB

NU Taiwan Fasilitasi Pendirian Masjid Nelayan Pingtung

Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, PINGTUNG -- Nahdlatul Ulama (NU) Taiwan memfasilitasi pendirian masjid para nelayan asal Indonesia di kawasan Pelabuhan Donggang, Pingtung.

"Kami sangat mendukung inisiatif para nelayan. Oleh sebab itu, kami berupaya sekuat tenaga membantu mereka mendirikan masjid," kata pendiri Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Taiwan, Bambang Arip, di Pingtung, Sabtu.

Para nelayan yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia (Fospi) sejak tahun 2006 menyewa bangunan dua lantai di 34-1 Fung Yu Li, Fung Yu St, Donggang, Pingtung County.

Lantai dua bangunan tersebut difungsikan para nelayan yang kebanyakan dari daerah pantai utara Jawa itu sebagai tempat ibadah dan kegiataan keagamaan.

Sejak 2010, para nelayan berhasil mengumpulkan dana senilai 6.150.000 NT atau setara Rp2,4 miliar sehingga berinisiatif untuk membeli bangunan dua lantai di permukiman nelayan yang berjarak sekitar 278 kilometer arah timur Taipei, Ibu Kota Taiwan.

"Sampai sekarang kami masih mengalami kesulitan proses kepemilikan bangunan ini," kata Sekretaris Fospi Pingtung, Suparto.

Menurut dia, pemilik bangunan yang berkewarganegaraan Taiwan itu masih menjalani perawatan di rumah sakit sehingga meminta waktu untuk melangsungkan akad jual-beli dengan pengurus Fospi.

Selain itu, untuk mengalihfungsikan bangunan dua lantai menjadi tempat ibadah juga diperlukan sebuah yayasan atau lembaga hukum lainnya.

PCINU Taiwan berupaya membantu pembentukan yayasan tersebut dengan menggandeng Asosiasi Muslim Cina (CMA) di Kaohsiung. "Kami akan bicara dulu dengan rekan-rekan dari Fospi terkait pembentukan yayasan ini sebelum bertemu CMA," kata Bambang Arip.

Mantan Rais Syuriah PCINU Taiwan itu sudah beberapa kali meninjau bangunan berjarak sekitar 30 meter dari dermaga kapal ikan Donggang tersebut.

"Sekarang kami datang lagi untuk memantau perkembangan proses pendirian masjid ini," katanya didampingi Wakil Ketua PCINU Taiwan Arif Yudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement