REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ratusan anggota jamaah Tarekat Naqshabandiyah shalat Idul Adha di Surau Baitul Makmur, Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Padang, pada Jumat pagi. Shalat Idul Adha di Surau Baitul Makmur, sekitar 15 kilometer dari Kota Padang, bermula pukul 08.00 WIB dan dimulai dengan takbir.
Berbeda dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha pada umumnya, di mana usai shalat biasanya dilanjutkan dengan khutbah, usai shalat jamaah Naqshabandiyah kembali bertakbir dan membaca doa bersama sekitar 30 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan khutbah Idul Adha oleh mursyid (pimpinan) Jamaah Tarekat Naqshabandiyah Surau Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo.
Khatib berdiri sambil memegang tongkat kayu dan berpakaian serba putih dan mengenakan selendang kafiyeh sembari memegang sebuah buku yang merupakan materi khutbah. Ia berkhutbah menggunakan Bahasa Arab setelah seorang anggota jamaah mengumandangkan azan.
Menurut Sekretaris Jamaah Tarekat Naqshabandiyah Edizon Revindo, tanggal 10 Zulhijah 1435 Hijriah jatuh pada Jumat (3/10) berdasarkan perhitungan hisab Munjid serta rukyatul hilal (melihat bulan). Jamaah Tarekat Naqshabandiyah, ia menjelaskan, sudah secara turun temurun menggunakan metode hisab munjid untuk menentukan awal bulan.
Ia menyebutkan bahwa di Padang terdapat puluhan masjid dan mushala yang menjadi pusat peribadatan Jamaah Tarekat Naqshabandiyah. Masjid dan mushala tersebut tersebar di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Di Pasar Baru terdapat dua mushala dan di Kecamatan Lubuk Kilangan 29 mushala.