REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) akan berusaha sebisa mungkin menyalurkan hewan kurban untuk pengungsi Jalur Gaza.
"Kami upayakan ke Jalur Gaza dengan menggunakan cara lain. Jika tidak memungkinkan, KNRP akan menyalurkannya ke pengungsi Palestina yang berada di Yarmouk Suriah, Amman Yordania dan Libanon," ujar Direktur Program Luar Negeri KNRP Ali Amril di Jakarta, Selasa (20/9).
Hewan kurban untuk kurban dari KNRP tahun ini merupakan kali kedua setelah pada program "Qurban for Palestine" (Kurban untuk Rakyat Palestina) 2012 sukses dilakukan pertama kalinya. Selain Gaza, kata dia, Libanon merupakan tempat yang paling prioritas untuk disalurkan bantuan karena kondisi yang sangat memprihatinkan dari para pengungsinya.
"Jika hewan kurban tidak dapat disalurkan ke Gaza, Insya Allah kami akan salurkan ke Libanon, kemudian Suriah dan Yordania," katanya.
Sampai saat ini, pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 100 ekor hewan kurban kambing dan satu ekor sapi.
Diharapkan pada 1 Oktober 2014 jumlah hewan kurban sesuai target, yakni 150 ekor kambing atau hampir sama dengan 20 ekor sapi dengan nilai sekitar Rp560 juta.
Pihaknya berterima kasih kepada para dermawan yang berkurban dan telah mempercayakan hewan kurbannya untuk rakyat Palestina di sejumlah pengungsi asal Palestina yang tersebar di beberapa negara. "Kami optimistis jumlah hewan yang terkumpul sesuai target," katanya.
Sementara itu, selain KNRP, lembaga kemanusiaan asal Indonesia lain yang peduli terhadap pengungsi Gaza yakni Dompet Dhuafa yang menyumbang hewan kurban dalam bentuk uang senilai Rp1 miliar.
"Awalnya kami ingin menyumbang hewan kurban dan dikirim menggunakan kapal laut. Tapi karena tidak memungkinkan maka yang dikirim berupa uang dan dibelikan hewan kurban," kata Direktur Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa, Herman Budiarto.
Ikuti Whatsapp Channel Republika