Senin 29 Sep 2014 14:43 WIB

Digital Water Meter Lengkapi Sarana Air Bersih Gunung Kidul

 Digital water meter (DWM) yang didesain dan dibangun oleh Trianto dari Country Technology Yogyakarta
Foto: Dok. wakaf Alquran
Digital water meter (DWM) yang didesain dan dibangun oleh Trianto dari Country Technology Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, CO. ID, JAKARTA -- Digital water meter (DWM) yang didesain dan dibangun oleh Trianto dari Country Technology Yogyakarta, sudah 80 persen. Saat ini, sedang sinkronisasi master-slave untuk hidran umum dan uji coba agent tools.

Yakni alat untuk isi ulang (reload) pulsa air prabayar yang sudah lebih dahulu siap dan tinggal dihubungkan ke sistem di situs internet. Tujuan tersambung melalui internet adalah untuk memudahkan monitoring sistem sarana air bersih di Gunung Kidul.

 “Jadi meskipun lokasi project di Yogya, kita tetap dapat memantau suplai air di dari kantor di Jakarta,” ungkap Darminto, penanggung jawab project wakaf sarana air bersih Karangnongko dan Temon, Senin (29/9) di Kantor Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), Tebet, Jakarta Selatan.

Menurut perancang sistem DWM, Trianto, 9 (sembilan) hidran umum terkoneksi dengan GSM module yang akan memberikan laporan berkala ke kantor BWA di Jakarta melalui jaringan internet dari setiap aktivitas transaksi pembelian air di masing-masing hidran umum tersebut.

 “Dan koneksi hidran umum atau watershop dengan GSM module menggunakan sistem koneksi  tanpa kabel (wireless conection),” kata Trianto.

Adapun pembangunan fisik hidran umum (watershop) rencananya mulai dikerjakan pada pertengahan September 2014 ini. Bangunan hidran umum memiliki ukuran luas lantai 1,75 X 2, direncanakan rampung selama sebulan. Sehingga pada pertengahan Oktober mendatang, diharapkan sistem DWM dapat dipasang.

Implementasi teknologi DWM merupakan bentuk pengembangan pengelolaan air dan sarana wakaf air bersih yang dilakukan BWA. Hal ini didasari pengalaman bahwa masyarakat desa  membutuhkan dukungan pengelolaan yang baik dalam memanfaatkan teknologi sarana air bersih.

Bila tidak maka peralatan yang sudah dibangun di sana seperti Pompa Submersible, Genset, Pompa Transfer dan beberapa peralatan lainnya akan terbengkalai. Oleh karena itu monitoring dan collecting dana pembelian air dari warga harus terpantau dengan baik, sehingga saat terjadi kerusakan tersedia dana yang cukup untuk melakukan pebaikan.

Dengan diimplementasikannyakan sistem ini, diharapkan warga semakin mudah mendapatkan air bersih sesuai kebutuhan mereka. Serta yang tak kalah pentingnya, nadzir wakaf (pengelola harta wakaf) memiliki pemasukan untuk biaya operasional dan perawatan sarana air bersih setiap bulannya.

Sehingga sarana air bersih ini akan lebih lestari, warga dapat mengambil air tiap hari dan pahala untuk wakif pun tiada henti. Ayo sempurnakan pembangunannya dengan Wakaf Anda! kunjungi wakafalquran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement