Senin 29 Sep 2014 10:19 WIB

Al Faruqi: Islamisasi Ilmu Pengetahuan Bersumber Tauhid

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Tauhid adalah mengesakan Allah.
Foto: Wordpress.com
Tauhid adalah mengesakan Allah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut al-Faruqi, Islamisasi ilmu pengetahuan bersumber pada tauhid.Setiap penelitian dan pengembangan keilmuan harus diarahkan sebagai refleksi dari keimanan dan realisasi ibadah kepada-Nya. Ini berbeda dengan prinsip keilmuan Barat. Sejak abad ke-15 mereka sudah tidak berterima kasih kepada Tuhan melainkan hanya pada dirinya sendiri. Mereka telah memisahkan ilmu pengetahuan dari prinsip teologis dan agama.

Gagasan dan teorinya tentang proyek integrasi ilmu tersebut, terangkum dalam bingkai besar "Islamisasi Ilmu Pengetahun "yang terpublikasikan di berbagai media, baik berupa jurnal pemikiran atau buku. Setidaknya ada 20 judul buku dan ratusan artikel yang ia tulis.

Beberapa karya penting Ismail Raji al-Faruqi sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Karya tulisnya fokus pada pembelaan Islam. Di antaranya Islamization of Knowledge, Tawhid: Its Implications For Thought And Life, dan Islam and the Problem of Israel.

Ismail Raji al-Faruqi berpandangan, Islamisasi ilmu menekankan perombakan total atas keilmuan sosial Barat karena dianggap egosentris. Langkah besar al-Faruqi dan kritiknya terhadap realitas pendidikan Islam juga merupakan sumbangan besar dan manfaat bagi perombakan sistem pen didik an Islam.

Konsep Islamisasi ilmu pengatahuan al-Faruqi menitikberatkan pada tauhid dan mengikis egosentris ala Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement