Rabu 24 Sep 2014 06:15 WIB

Penghulu Datangi Kemenang. Ada Apa?

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Penghulu menikahkan pasangan pengantin
Foto: Antara
Penghulu menikahkan pasangan pengantin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penghulu yang tergabung dalam Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (23/9).

Mereka mempertanyakan kejelasan dana tunjangan pencairan penghulu yang tak kunjung cair. Mereka yang datang berjumlah 15 orang penghulu asal Jawa dan Sumatera, dipimpin Ketua Umum APRI, Wagimun AW.

"Dana yang terkumpul belum bisa dicairkan, makanya kita minta kejelasan," kata Wagimun saat ditemui di Kantor Kemenag Thamrin pada Selasa (23/9).

APRI memahami, dana tarif pencatatan nikah dari masyarakat sebesar Rp 600 ribu yang disetor ke kas negara termasuk ke dalam dana Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), makanya pencairannya harus melewati persetujuan dan diskusi dengan Menteri Keuangan.

Namun yang menjadi pertanyaan, jelas Wagimun, jangka waktu diskusi dan persetujuan dari Kemenkeu terlampau lama, yakni sudah hampir tiga bulan pasca PP Nikah berlaku.

Penghulu, sambung Wagimun, terutama yang berada di daerah, sudah terlalu lama menunggu. Mereka pun telah banyak menalangi uang ongkos pernikahan sampai jutaan rupiah sembari mengharap tunjangan jasa dan transportasi penghulu segera cair.

Wagimun mengaku khawatir, jika penundaan pencairan dibiarkan terlalu lama, bisa akan menimbulkan masalah baru di kalangan para penghulu.

Misalnya, para penghulu melakukan demonstrasi besar-besaran ataupun memutuskan untuk mengambil uang gratifikasi dari masyarakat karena tak kunjung dapat kejelasan pencairan tunjangan.

"Dua sampai tiga bulan bukanlah waktu yang sebentar, ongkos yang dikeluarkan penghulu sudah banyak," papar Wagimun menerangkan.

Setelah diterima Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag Mukhtar Ali, segera pihak Kemenag melakukan rapat internal membahas soal pencairan tunjangan penghulu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement