REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wakil Presiden Boediono dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran Internasional 2014 di Palembang, Sumatera Selatan, mengatakan bahwa kekerasan dan terorisme bukan merupakan ajaran Islam.
"Islam menjamin kebebasan beragama dan melindungi kelompok-kelompok minoritas sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad dalam Piagam Madinah," kata Wapres Boediono diPalembang Sport and Convention Center (PSCC), Selasa malam.
Dia mengatakan,Islam peduli kepada mereka yang lemah dan tidak mampu. "Islam menuntut kita untuk tidak pernah berhenti meraih ilmu dan menempatkan ilmuwan pada derajat yang tinggi," katanya.
Wapres juga mengatakan bahwa Islam mengajarkan untuk mengejar kehidupan duniawi yang baik, tetapi juga mengingatkan tentang kefanaan dunia dan bahwa amal yang dilakukan menjadi bekal bagi kehidupan di akhirat.
"Melalui MTQ Internasional kita dapat membangkitkan keteladanan di masyarakat dan dapat mengobarkan semangat persahabatan antarbangsa," katanya.
Sebagai bangsa dengan keragaman suku, etnis, dan agama, kata Wapres, sangat relevan berpedoman pada Alquran yang mengajarkan prinsip-prinsip tasamuh dan hidup berdampingan secara damai dengan umat yang berbeda keyakinan.
"Setiap golongan umat beragama harus mencari titik persamaan dan bukan permusuhan," katanya.
Berdasarkan pantauan Antara, ribuan masyarakat terlihat antusias memenuhi area PSCC Palembang.
Acara tersebut juga dimeriahkan oleh Erwin Gutawa Orkestra.
Sementara itu, suasana semakin meriah saat pembawa acara memperkenalkan delegasi peserta dari berbagai negara.
Delegasi peserta dari berbagai negara yang mengikuti ajang MTQ Internasional di Palembang di antaranya Amerika Serikat, Arab Saudi, Belanda, Belgia, Malaysia, Kanada, Prancis, Ghana, Mesir, Rusia, Singapura, Palestina, Sudan, dan Thailand.