Rabu 17 Sep 2014 12:19 WIB

Makam Wali Disebut Berhala, Kemenag Bentuk Tim Pembaca Ulang

Rep: c78/ Red: Mansyur Faqih
Buku madrasah yang sebut makam wali berhala
Foto: pbnu
Buku madrasah yang sebut makam wali berhala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) bidang Direktorat Pendidikan Madrasah segera membentuk tim pembaca ulang. Sehingga, dapat mengantisipasi adanya kekeliruan di dalam buku pelajaran agama. 

"Proses penyusunan buku selama setahun, sudah melalui penyusunan dan pengecekan. Sampai ketika sudah berbentuk dummy pracetak, tapi ternyata masih ada kekeliruan. Makanya kita akan membuat tim khusus untuk melakukan pengecekan ulang,” kata Dirjen Pendis Nur Syam, Rabu (17/9). 

Instruksi pembentukan tim khusus tersebut telah ia sampaikan kepada Direktur Madrasah Kemenag. 

Sebelumnya, ada buku yang menyebut makam wali Allah sebagai berhala. Ini termuat dalam buku pegangan untuk guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VII MTs Kurikulim 2013 yang disusun kemenag. 

Hal itu pun langsung mengundang reaksi dari sekelompok umat Islam. Oleh PBNU, buku tersebut dianggap menyinggung SARA dan melecehkan umat Islam. 

Berkaitan dengan itu, NU pun mendesak Kemenag mencabut buku dari peredaran. 

Di samping itu, lanjut Nur Syam, buku yang disusun kemenag bersifat dokumen hidup. Artinya, terbuka kemungkinan perbaikan di masa yang akan datang jika diperlukan. 

"Untuk yang ini, kita beri ralat di seluruh Indonesia, lalu kita teruskan ke kabid-kabid seluruh madrasah. Konsekuensinya tahun depan harus dibenahi," ujarnya. 

Ia pun telah mengeluarkan surat edaran No. SE./Dj. I/HK.00.7/133/2014 tentang Perbaikan Redaksi Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kelas VII. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement