Selasa 09 Sep 2014 02:01 WIB

Beli Gedung Masjid, Muslim Australia Lelang Bendera ISIS

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
ISIS
Foto: Youtube
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Media lokal Sydney, Australia, The Daily Telegraph, melaporkan para pemimpin Muslim di Sydney membela kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan melelang bendera kelompok itu.

The Daily Telegraph, Ahad (7/9) melaporkan adanya rekaman yang bendera ISIS sedang dibagi di antara pemuda Australia dan dihadapan di depan keluarga dan anak-anak di Sydney. Video ini menunjukkan bendera kebangsaan ISIS berwarna hitam dan putih dilelang di depan keluarga dan anak-anak muda Masjid Markaz Imam Ahmad (MIA) di Liverpool, Sydney.

Bendera itu dilelang seharga lebih dari 2.000 dolar AS. Dalam sebuah artikel editorial media itu menggambarkan pelelangan bendera sebagai hal yang sangat mengkhawatirkan.

Namun, juru bicara Masjid MIA, Mohamed Rima mengatakan tidak ada yang jahat tentang lelang publik. Rima mengatakan uang yang diperoleh di acara penggalangan dana itu semata-mata untuk masjid dan tidak ada tujuan lain, termasuk jihad ISIS.

‘’Lelang itu untuk pengumpulan dana membeli gedung masjid yang kami tempati saat ini,’’ kata Rima seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (9/9).

Menurutnya bendera itu merupakan simbol Islam selama berabad-abad. Bendera ini telah ada selama lebih dari 1.000 tahun. Bendera itu, kata dia, merupakan simbol penting dalam Islam yang berisi syahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah RasulNya.

‘’Justru ISIS yang telah membajak bendera itu dan menyalahgunakannya untuk tujuan-tujuan politiknya sendiri,’’ katanya.

Menanggapi laporan pelelangan bendera, New South Wales Premier Mike Baird mengatakan bendera ISIS bisa dilarang. Menurutnya pihaknya akan mempertimbangkan dan bekerja dengan kelompok masyarakat manapun. ‘’Tetapi kita tidak bisa memberikan kesempatan aktivitas apapun yang mempromosikan terorisme, mendukung terorisme,’’ ujarnya.

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement