Ahad 07 Sep 2014 21:06 WIB

Kalsel Butuh Banyak Juru Dakwah

Kapal pengangkut dai di Papua.
Foto: Dok AFKN
Kapal pengangkut dai di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan H Muhammad Tambrin mengatakan, pihaknya membutuhkan banyak juru dakwah. Ia mengemukakan itu saat menjadi pembicara pada Studium General (kuliah umum) semester ganjil tahun 2014/2015 Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin, belum lama ini.

Sebab itu, menurut dia, lulusan Fakultas Dakwah dan Komunikasi tidak perlu khawatir, karena Kemenag membutuhkan banyak juru dakwah. "Dengan banyaknya Kemenag membutuhkan juru dakwah, sehingga prospek mahasiswa lulusan Fakultas Dakwah dan Komunikasi ke depan cukup cerah," ujarnya.

Alumnus Fakultas Dakwah IAIN Antasari 1994 itu mengatakan, pada sejumlah bidang di instansinya seperti bidang haji dan umrah, bidang zakat dan wakap, memerlukan ahli-ahli dakwah. Begitu pula bidang lain yang berkenaan dengan pengelolaan tempat ibadah dan majelis ta'lim, juga memerlukan ahli-ahli dakwah atau juru dakwah, lanjut mantan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel itu.

Ia menjelaskan, juru-juru dakwah itu bukan hanya ahli atau lihai dalam menyampaikan dakwah, melainkan juga ahli di bidang manajemen dakwah dan komunikasi. "Sangat pas saat ini Fakultas Dakwah telah membuka jurusan baru yang konsentrasinya terkait semua itu," papar di hadapan ratusan mahasiswa yang merupakan cikal bakal cendekiawan muslim tersebut.

Sebab, lanjutnya, seperti bidang haji dan umrah, daerah Kalsel merupakan daerah yang sangat "booming" bagi Indonesia, termasuk Kalsel, terkait dua jenis ibadah ke tanah suci tersebut. "Bagaimana tidak, antrean untuk menunaikan ibadah haji, daerah kita saja saat ini sudah lebih 20 tahun, ini antrean haji terpanjang di Indonesia," ungkapnya.

Sedangkan untuk kepergian melaksanakan ibadah umrah, setiap bulan tercatat sebanyak 1.000 orang, dan jumlah itu sangat besar pula," lanjutnya. Tidak kalah dengan berkembangnya haji dan umrah, tambahnya, di Kalsel yang jumlah penduduk mencapai empat juta jiwa dan mayoritas kaum muslim, untuk bidang wakaf dan Zakat belakangan ini menunjukkan perkembangan pula.

"Masyarakat Kalsel tampaknya pula punya antusias tinggi untuk menjalankan atau menunaikan ibadah berupa wakaf dan zakat, yang diserukan Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw," tuturnya.

"Sama halnya dengan tempat ibadah, khusus untuk tempat ibadah berupa masjid di Kalsel tercatat sebanyak 4.000 buah. Jumlah itu belum lagi tempat-tempat majelis ta'lim yang dibina Kemenag setempat," lanjutnya. Melihat kenyataan itu, menurut dia, pasti memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang ahli dalam hal pembimbing, sosialisasi atau komunikasi dan manajemen.

"Saya berkomitmen untuk menyampaikan ini ke Kemenag pusat dan mengusulkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KamenPAN) untuk disetujui formasi penerimaan CPNS bidang juru dakwah ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement