Senin 01 Sep 2014 00:25 WIB
Islamophobia Terus Meningkat

Kebencian Terhadap Islam di Eropa, dari Pembakaran Hingga Penyerangan

Rep: c92/ Red: Joko Sadewo
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.
Foto: AP Photos
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Seiring dengan suburnya perkembangan Islam di Eropa, Islamophobia dikabarkan mulai tumbuh di benua ini. Serangan-serangan terhadap Muslim maupun fasilitas keagamaan Muslim terjadi di berbagai negara. Di Jerman, Inggris, Perancis, Belanda, Norwegia, Denmark, dan Austria tercatat terjadi serangan yang didasari kebencian atau Islamophobia.

Di Jerman, serangan terbaru terjadi di Masjid Mevlana, Berlin 11 Agustus lalu. Sehari sebelumnya, Masjid Raya Sulaimaniah di kota Bielefeld, Jerman juga dibakar. Pelakunya adalah tersangka yang membakar Alqur’an di masjid tersebut. Sebelumnya, pada Februari, Masjid Utama di Cologne yang juga salah satu masjid terbesar di Jerman juga menjadi sasaran serangan. Tersangka menabrakkan sebuah mobil ke pintu masjid dan berniat membakar masjid.

Selain tiga serangan itu, 78 serangan yang menargetkan masjid-masjid telah terjadi sejak 2012. 219 serangan dilakukan antara tahun 2011 dan 2012. Meskipun serangan pembakaran jarang dilakukan, namun serangan yang menargetkan para Muslim di Eropa telah menyebar karena adanya kebencian.

Di Norwegia, imam masjid asal Pakistan terluka karena serangan dengan kapak pada Juni lalu. Sebelumnya sebuah kepala babi ditinggalkan di depan pintu masjid tersebut. Masjid-masjid lain di negara ini juga diancam akan dibakar.

Tak hanya di Jerman, serangan rasis dan Islamophobia juga menargetkan masjid-masjid di Denmark dan Inggris. Tidak ada korban dilaporkan sejauh ini. Selain masjid, umat Islam di negara tersebut juga menjadi sasaran tindak kejahatan karena kebencian. Di London, 500 Muslim dikabarkan menjadi korban tahun 2013.

Di Belanda, empat tersangka berusaha menyerang masjid yang dikelola Turki Juni lalu. Namun, komunitas Muslim di sana dapat mencegah serangan tersebut. serangan kecil di masjid juga terjadi di beberapa kota di Belanda.

Empat masjid mendapat serangan, mulai dari pelemparan telur hingga bom molotov, hingga kepala babi yang ditinggalkan di masjid-masjid seperti yang terjadi di Norwegia. Di Austria, simbol swastika digambar di dinding-dinding masjid selama awal bulan ini.

Banyaknya serangan yang terjadi membuat Turki gerah. Delegasi Turki akhirnya berkunjung ke Jerman pekan lalu untuk membicarakan kecurigaan atas serangan-serangan yang terjadi, khususnya di beberapa masjid di Berlin.

Sebelumnya, Wakil Konselor Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, serangan di masjid-masjid sama pentingnya dengan serangan di pusat-pusat komunitas lain. Ia tidak ingin konflik-konflik yang terjadi di negara lain menjalar ke negaranya.

 

 

C92

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement