Ahad 31 Aug 2014 20:58 WIB
Islamophobia Terus Meningkat

Muslimah Australia Diteror dengan Difoto dan Dicaci-Maki

Rep: c91/ Red: Joko Sadewo
KRISTIANE BACKER menjadi model untuk kampanye anti-Islamophobia (bbc)
Foto: .
KRISTIANE BACKER menjadi model untuk kampanye anti-Islamophobia (bbc)

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan terhadap umat Islam di berbagai penjuru dunia terus mengalami peningkatan. Mulai dari kekerasan terhadap simbol-simbol Islam hingga munculnya partai-partai yang terang-terangan menyatakan akan melawan perkembangan Islam.

Berikut adalah catatan sejumlah peristiwa kekerasan terhadap umat Islam yang terjadi di sejumlah negara di Amerika Serikat, Prancis, Austria, dan lain-lain, yang direkam oleh Republika Online (ROL).

 

Muslimah Australia Diteror dengan Difoto dan Dicaci-Maki

SYDNEY -- Kelompok garis keras Australian Defence League (ADL), melakukan tindakan tak menyenangkan kepada perempuan Muslim di Australia. Mereka membuntuti, memfoto, dan mencaci maki para muslimah di kendaraan umum dan Jalan-jalan kota Sydney, mulai April lalu.

Sikap anggota ADL itu, membuat polisi dan badan intelijen ASIO meningkatkan keamanan dalam mencegah munculnya bentrok antara ADL dan masyarakat Islam di Australia. Pada awal April lalu, seorang pemimpin ADL, Nathan Abela berhasil lolos dari penembakan di rumahnya, Sydney.

Ia mengaku harus berguling demi menghindari delapan tembakan dari orang tak dikenal. Polisi menduga, penembakan itu merupakan aksi balas dendam terhadap ADL, karena mereka secara gamblang menyatakan ingin menghapuskan Islam dari Australia.

Beragam aksi kampanye dilakukan ADL, salah satunya dengan meneror perempuan Muslim yang mereka temui di jalan-jalan. ADL juga menyebarkan poster-poster anti Islam di sekitar masjid, dan mengancam akan meledakkan sebuah sekolah Islam.

ADL sendiri dibentuk pada 2009, di tengah kasus kerusuhan yang dipicu kelompok English Defence League di Inggris. Mereka beranggotakan 30 orang, namun halaman Facebook ADL, disukai oleh 12 ribuan orang, sebelum ditutup pada awal April.

Salah seorang senior ADL yang telah memimpin selama tiga tahun, Ralph Cerminara, mengatakan, organisasinya mendapat dukungan dari Angkatan Bersenjata Australia, namun klaim tersebut tak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Mengutip ABC News, Cerminara mengakui tujuan ADL adalah melarang Islam di Australia, serta mempertahankan budaya Australia. Hanya saja ia tak menjelaskan apa yang dimaksud dengan budaya Australia.

Cerminara merupakan orang yang memerintahkan, anggotanya untuk membututi dan memotret para muslimah lalu memostingnya. Sejumlah perempuan Muslim pun sudah menjadi korban dan dilecehkan di Facebook.

Salah satu korban mengungkapkan, terpaksa mengambil cuti karena panik dan takut dengan ulah ADL. Kendati demikian, Cerminara menegaskan, tak akan meminta maaf dengan apa yang sudah dilakukannya kepada para perempuan Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement