REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kepala Dinas Intelejen Dalam Negeri Australia (ASIO) David Irvine berusaha menenangkan masyarakat Muslim Australia dengan mengatakan bahwa pemerintah Federal Australia tidaklah sedang memerangi Islam.
Dalam wawancara dengan sebuah radio komunitas Muslim di Sydney, David Irvine yang adalah Kepala Australia Security Intelilgence Organisation (ASIO) menegaskan hal tersebut berkenaan dengannya rancangan undang-undang anti terorisme baru.
"Saya bisa mengatakan atas nama seluruh jajaran pemerintah Federal, dan saya kira juga seluruh pemerintah negara bagian, bahwa pesan kami adalah kami tidak sedang memerangi Islam." kata Irvine seperti dilansir australiaplus.com, Ahad (24/8).
"Jelas sekali, sangat tidak masuk akal bagi saya sebagai warga Australia untuk mengatakan kami sedang melawan Islam."
Dia mengatakan bahwa pemerintah sedang berusaha memerangi terorisme, dan bukan ingin memojokkan satu kelompok masyarakat di Australia.
"Kami tidak memerangi Islam, kami memerangi terorisme, dan itu adalah dua hal yang betul-betul berbeda," katanya.
Irvine membela keputusan pemerintah pimpinan Perdana Menteri Tony Abbott yang mengajukan rancangan UU anti terorisme yang baru.
"RUU ini tidaklah secara khusus dibuat untuk melakukan diskriminasi terhadap anggota masyarakat Muslim Australia," tambah Irvine lagi.
"Ini adalah peraturan yang memungkinkan polisi, dan juga kemungkinan ASIO dalam melindungi masyarakat lebih baik terhadap sejumlah kecil anggota masyarakat yang berusaha merusak kehidupan kita," jelasnya.
Silma Ihram dari Asosiasi Wanita Islam Australia sudah memberikan komentar atas pernyataan Irvine tersebut. "Saya kira masyarakat Muslim bisa melihat bahwa ini bukanlah serangan terhadap Islam, namun ada banyak kebingungan mengenai apa yang terjadi di luar negeri yang mengatasnamakan Islam," kata Silma Ihram.
Sebelumnya, beberapa organisasi Islam di Australia sudah memboikot pertemuan konsultasi yang dilakukan pemerintah atas RUU tersebut namun David Irvine mencela tindakan tersebut.
Silma Ihram dari Asosiasi Wanita Islam Australia sudah memberikan komentar atas pernyataan Irvine tersebut.
"Saya kira masyarakat Muslim bisa melihat bahwa ini bukanlah serangan terhadap Islam, namun ada banyak kebingungan mengenai apa yang terjadi di luar negeri yang mengatasnamakan Islam," kata Silma Ihram.
Sebelumnya, beberapa organisasi Islam di Australia sudah memboikot pertemuan konsultasi yang dilakukan pemerintah atas RUU tersebut namun David Irvine mencela tindakan tersebut.
"Solusinya adalah bukan menarik diri dari proses komunikasi, yang terjadi harusnya adalah tindakan sebaliknya yaitu meningkatkan komunikasi," ujarnya.
- See more at: http://www.australiaplus.com/indonesian/2014-08-22/dinas-intelijen-asio-berusaha-tenangkan-umat-islam-australia/1359932#sthash.TgHvXZUD.dpuf