Rabu 13 Aug 2014 11:13 WIB

Syawwal, Bulan Melejitkan Amal (1)

Shalat berjamaah (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Shalat berjamaah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Pembuktian lulus dari madrasah Ramadhan, yakni semakin meningkatnya amal pada bulan Syawal.

Bulan Syawal merupakan bulan hari raya. Hari raya bukan berarti tiap-tiap diri bisa bebas melakukan apa pun tanpa batas. Hari raya karena merayakan kelulusan dari madrasah Ramadhan sebulan lamanya.

Maka tak salah jika Syawal bermakna peningkatan. Pembuktian lulus tidaknya selama Ramadhan, ladang pembuktiannya pada bulan Syawal.

Pakar Tafsir Alquran Dr KH Ahsin Sakho mengatakan Ramadhan merupakan bulan pelatihan bagi umat Islam. Seharusnya saat memasuki Syawal, umat Islam menjadi lebih baik dan terjaga amalannya.

“Umat Islam yang telah melalui bulan Ramadhan diibaratkan seperti mobil yang habis masuk bengkel. Lebih bagus dan lebih luwes, mobil pun dicuci dengan bersih. Pribadi kita juga pun diharapkan akan kembali bersih dan menjadi diri yang lebih baik,” ujarnya.

Menjadi pribadi yang lebih baik artinya dalam berhubungan dengan Allah SWT harus semakin bagus. Begitu juga hubungan dengan sesama manusia pun semakin harmonis.

Akhsin menuturkan, seseorang yang mendapat kemenangan pada bulan Syawal terlihat dari amalannya yang meningkat. Baik secara kualitas maupun kuantitas.

Ia mampu meresapi makna Ramadhan yang baru saja berlalu. Rasa simpati kepada orang lain juga semakin meningkat. Mereka juga menjadi lebih arif menghadapi masalah.

Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) ini mengingatkan agar amalan seseorang jangan sampai menurun dibanding saat Ramadhan. Keluarga, kata dia, memiliki peran penting dalam menjaga keistiqamahan amal.

“Masing-masing anggota keluarga harus saling mengingatkan,” katanya. Jangan sampai amalan sunah ditinggalkan, amalan wajib dikerjakan malas-malasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement