Senin 04 Aug 2014 06:49 WIB

MUI: ISIS Halalkan Kekerasan tak Sejalan dengan Islam

Rep: C78/ Red: Erik Purnama Putra
Muhyidin Junaidi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Muhyidin Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI Bidang Luar Negeri Muhyidin Junaidi mengingatkan, masyarakat agar berhati-hati dan tak terpengaruh terhadap paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang bertentangan dengan ajaran Islam serta ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Pasalnya, kata dia, Islam dalam menyebarkan ajarannya merujuk pada prinsip hikmah wal mauidzoh hasanah. “Islam itu damai, ISIS yang menghalalkan kekerasan tak sejalan dengan Islam,” ujarnya kepada Republika Online pada Ahad (3/8).

Menyoal khilafah yang tengah diperjuangkan ISIS, dia menyebut, sistem kekhalifahan sudah tidak relevan diterapkan pad era modern. Lagi pula, Indonesia telah memiliki konsep yang jelas, yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar. 

Dia curiga, keberadaan ISIS merupakan grand design yang dirancang kalangan tertentu untuk menghancurkan Islam. Sebab sebagaimana tertera dalam pemberitaan aksi ISIS sudah sampai melakukan penghancuran terhadap peradaban Islam masa lalu. “Ada kesamaan dengan Taliban,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement