Sabtu 19 Jul 2014 17:15 WIB

Dengan Zakat, Dhuafa Dapat Nikmat Sehat

Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa di Jalan Raya Parung, Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Jafkhairi/ca
Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa di Jalan Raya Parung, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, Usia bocah itu baru menginjak 9 tahun. Namun, bobot badannya mencapai 76 kilogram. Akibat bobot badan yang tidak seperti teman lain seusianya itu, ia seringkali kesulitan bernafas.

Namanya Duta Insandriano. Sudah sepekan siswa kelas dua sekolah dasar itu di rawat di RS Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, Bogor. Ia terpaksa dilarikan ke RST Dompet Dhuafa saat Selasa pekan lalu karena sesak nafas yang berat.

Setelah didiagnosis tim medis RST Dompet Dhuafa, Duta dinyatakan menderita penyakit ginjal dan pembengkakan jantung lantaran obesitas. “Sejak usia lima tahun berat badan Duta sudah besar, tidak seperti teman-temannya,” ujar Nanan (76), Kakek Duta yang tengah menemani siang itu.

Nanan menuturkan, ayah Duta tidak bisa menemani lantaran masih harus bekerja demi membiayai ekonomi keluarga. Sedangkan Ibu Duta, ia baru saja pulang ke rumah untuk istirahat karena telah menemani Duta selama sepekan menginap di RST Dompet Dhuafa.

Kondisi ekonomi keluarga menjadi alasan keluarga membawa Duta ke RST Dompet Dhuafa. Ayah Duta bekerja sebagai satpam. “Gaji bapak Duta Cuma sejuta, nggak cukup untuk berobat selain di Rumah Sehat Terpadu,” kata Nanan.

Nanan bersyukur mendapatkan informasi adanya rumah sakit yang khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang kurang mampu seperti anaknya. Dengan begitu, cucunya bisa mendapatkan layanan kesehatan secara cuma-cuma.

Menurut Nanan, entah bagaimana Duta bila tidak dirawat di RST Dompet Dhuafa. Bila terpaksa dirawat di rumah sakit lain, Nana membayangkan besarnya dana yang harus dikeluarkan keluarga.

Sebab itu, Nanan mengucapkan terima kasih kepada para donatur Dompet Dhuafa atas dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) yang didonasikan untuk kesehatan kaum dhuafa. “Dengan donasi yang mereka sumbangkan, kami (pasien) dapat berobat gratis dan mendapatkan pelayanan yang maksimal,” tuturnya.

Selain Duta, pasien RST Dompet Dhuafa lainnya bernama Sapar (49) juga turut bersyukur dengan hadirnya RST Dompet Dhuafa. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai supir bajaj ini menderita penyakit diabetes.

Dengan penghasilan yang tak tentu, tak jarang hanya Rp 50 ribu per hari, membuat Sapar sangat merasakan man faat layanan dari RST Dompet Dhuafa. Ia tidak pusing bagaimana membayar ongkos kesehatan. Pasalnya, dari penghasilannya tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Sapar pun kini hanya bisa berdoa dan berharap agar lekas sembuh se hingga dapat kembali bekerja untuk menghidupi keluarga. “Alhamdulillah, meskipun harus dirawat inap saya tak perlu memikirkan biaya sepeser pun,” ucapnya.

Jauh hari sebelum Duta dan Sapar serta ribuan penerima manfaat rumah sakit RST dirawat di atas tanah wakaf seluas 7.803 m2 di Bogor ini, manajemen Dompet Dhuafa telah memba yang kan peran yang dapat dikontribusikan.

Di ruang manajemen telah diputuskan RST Dompet Dhuafa berope rasi pada 4 Juli 2012. RST Dompet Dhuafa hadir sebagai rumah sakit nonprofit untuk melayani kesehatan kaum dhuafa yang selama ini tidak mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

RST Dompet Dhuafa merupakan salah satu wujud nyata bagaimana da na Ziswaf dapat membantu kaum dhu afa agar mereka mendapat layanan kesehatan yang layak. Upaya RST Dompet Dhuafa ini dilandasi karena semua orang berhak untuk sehat. Bagi pembaca yang ingin berdonasi zakat untuk kesehatan dhuafa bisa ditransfer via Bank Muamalat 301.007.0543. atas nama Yayasan Dompet Dhuafa Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement