Selasa 15 Jul 2014 15:44 WIB

Dai Dewan Dakwah Optimalkan ZIS Ramadhan

Persiapan takjil Ramadhan untuk warga Mentawai.
Foto: Dok Dewan Dakwah
Persiapan takjil Ramadhan untuk warga Mentawai.

REPUBLIKA.CO.ID, MENTAWAI – Salah satu wasiat Rasulullah SAW adalah "Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun." (HR Ahmad, Nasai, dan dishahihkan al-Albani).

Tak heran jika banyak orang ngalap berkah Ramadhan dengan memberikan paket takjil di masjid dan mushala. Alhamdulillah.

Namun, tak jarang makanan dan minuman tersisa banyak, sehingga terpaksa ada yang dibuang karena dikhawatirkan basi. Padahal, masih banyak Muslim di daerah pedalaman yang membutuhkan takjil. Karena kemiskinan, mereka makan sahur dan berbuka dengan seadanya.

“Karena itu, takjil dan paket sembako menjadi wasilah atau pendekatan dakwah yang cukup efektif di pedalaman,” kata Ustaz Surahman, dai Dewan Dakwah yang bertugas di Desa Muara Taikako, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Hal itu dibenarkan Ustaz Tri Ardi. Sebelum ia datang, Masjid Babul Khoirat di Kampung Pemutus, Desa Munjan, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau hanya berfungsi sebagai tempat shalat Maghrib dan Isya.

Waktu shalat Subuh, Zhuhur, dan Ashar, lewat tanpa penghuni. Warga lelaki masih di laut, yang perempuan asyik di kebun. Sedangkan jika hendak Jumatan, kaum pria harus bergabung ke masjid Kampung Nokok.

Kini, Masjid Babul Khoirat lebih hidup dengan kegiatan shalat berjamaah lima waktu, tadarus Quran, TPA, dan pengajian majelis taklim. “Jumatan Ramadhan pertama, akan menjadi Jumatan kesepuluh bagi masyarakat Kampung Pemutus,” tutur Ardi.

Untuk menambah daya tarik masjid, Ustaz Ardi juga memakai pendekatan dengan menyediakan takjil. Tri Ardi adalah salah satu dari 50 dai Dewan Dakwah yang bertugas di Kepulauan Riau sejak Februari 2014.

Ketua Dewan Dakwah Provinsi Kepri Fauzi Mahbub menjelaskan, para dai ditempatkan di puluhan desa yang tersebar di Kabupaten Karimun, Bintan, Lingga, dan Natuna serta Kepulauan Anambas.

Mereka mendampingi masyarakat setempat dengan bekal spiritualitas, fikih ibadah praktis, praktik penyelenggaraan fardhu kifayah, sosiologi dakwah, dan life skill di bidang pengolahan hasil pertanian dan perikanan.

Pada 13 Juni 2014, Dewan Dakwah kembali mengirim dai dan daiyah ke pedalaman. Kali ini berjumlah 59 juru dakwah yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, Jakarta.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat STID Mohammad Natsir, Ustaz Firdaus, menjelaskan, sebanyak 39 dai ditempatkan di pelosok Nusa Tenggara Timur yang meliputi Kabupaten Atambua, Timor Tengah Selatan, dan Timor Tengah Utara.

“Tiga diantaranya ditempatkan di Timor Leste,” ungkap Firdaus. Sedangkan 20 mahasiswi bertugas mendampingi masyarakat Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Untuk mendukung dakwah para dai pedalaman tersebut, Lazis Dewan Dakwah mengajak masyarakat turut membiayai program-program spiritual-sosial- kemanusiaan seperti iftar Ramadhan, buka bersama dan santunan sembako, bingkisan Idul Fitri, wakaf Quran, qurban, pengembangan usaha jamaah, dan sebagainya.

Untuk berdonasi ZIS (zakat, infak, sedekah) Ramadhan silakan menghubungi 021-31901233 atau SMS 0858-8282-4343. Rekening Bank Muamalat Indonesia (BMI) no 301-007-1846 atas nama Lazis Dewan Dakwah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement