REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) menilai media sosial merupakan alat penting untuk menjalin komunikasi antara pengurus masjid dan jamaah. Pasalnya, waktu yang dimiliki oleh jamaah, khususnya di perkotaan sangat sempit.
Sekretaris bidang dakwah DMI, Ahmad Yani, mengatakan dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook atau Twitter, jamaah bisa saling berbagi gagasan untuk kemajuan masjid. Sementara, pengurus masjid juga bisa menjadikan media sosial sebagai sarana sosialisasi dengan jamaah.
''Bahkan dengan sesama masjid,'' ujar Yani, Rabu (2/7) melalui pesan singkatnya kepada Republika.
Lebih kanjut, Yani menjelaskan, dengan waku yang dimiliki jamaah sangat terbatas khususnya di perkotaan maka dengan media sosial tidak hanya menjadi alat untuk bertemu secara fisik. Namun, kata Yani, media sosial bisa menjadi alat menyampaikan gagasan yang dibutuhkan untuk didiskusikan dengan mendesak.
Yani menambahkan, media sosial sering membuat yang jauh menjadi dekat. Untuk itu, lanjut Yani, PP DMI bidang dakwah mengusulkan kepada pengurus masjid untuk memanfaat media sosial sebagai sarana komunikasi dengan jamaah. Dengan adanya FB disetiap masjid maka, kata Yani, diharapkan bisa membuat jamaah yang dekat menjadi lebih dekat.
Momentum ramadhan, Yani menilai merupakan waktu yang tepat untuk meresmikannya. Hal ini, lanjut Yani, akan memiliki banyak manfaat apabila dikelola dengan baik.
''Masjid belum punya Faceebook, pribadi banyak yang punya,'' katanya.