REPUBLIKA.CO.ID, YINING -- Sebuah rumah sakit (RS) di Yining (Ghulja) Cina meminta para staf Muslim untuk tak berpuasa pada Ramadhan. Menurut RS yang terletak di provinsi tradisional Uighur Turkistan Timur (Xinjiang) itu, puasa dapat mempengaruhi aktivitas kerja dan kehidupan.
World Bulletin mengutip Sina Weibo yang melaporkan, departemen kesehatan di kabupaten tersebut sudah membuat permintaan sejak tiga pekan sebelum Ramadhan. Di sana, ibadah puasa akan dimulai pada 28 Juni.
Berdasarkan beberapa foto dari situs Sina Weibo, para staf Muslim diminta menandatangani perjanjian kepatuhan dalam buku tanggung jawab. Tampak para perawat perempuan, duduk di depan dua meja besar dengan tangan terlipat.
Muslim Uighur yang merupakan masyarakat etnis Turki merasa tersinggung dengan permintaan rumah sakit itu. Mereka menyalahkan pengekangan Muslim Uighur di wilayah itu dan budaya Han yang dibawaPartai Komunis Cina Han yang meningkatkan ketegangan.