Kamis 12 Jun 2014 14:55 WIB

Bernostalgia Melalui Naskah (1)

Naskah klasik nusantara.
Foto: Wordpress.com
Naskah klasik nusantara.

Oleh: Nashih Nashrullah

Menelusuri jejak kejayaan Islam di nusantara, tak terkecuali rekam jejak Kesultanan Siak Inderapura, di Riau, kurang lengkap tanpa menyinggung soal dokumentasi tulis yang masih tersisa dan bisa dibaca hingga kini, sekalipun sebagiannya masih sulit diakses.

Entah karena usianya yang tak lagi muda, aksara-aksara yang digunakan pun terlampau kuno, bahkan mungkin sulit dicerna oleh kebanyakan orang.

Dalam tradisi penulisan Melayu, ada istilah hikayat. Ini merupakan sebuah karya tulis yang berbentuk sastra prosa, yang banyak memuat kisah, cerita, dan dongeng, bahkan legenda lama. Umumnya, mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang.

Agar lebih dramatis, terkadang penulis menyertakan beberapa keistimewaan yang ada dalam pribadi atau institusi tertentu. Jika pribadi, tentu berkaitan misalnya keanehan, kesaktian, serta mukjiat.

Ada Hikayat Abdullah, Abu Nawas, Banjar, Bayan Budiman, Musang Berjanggut, dan sebagaiannya. Salah satu hikayat Melayu yang masih bertahan adalah Hikayat Siak.

Timothy P Barnard, dalam Contesting Malayness: Malay Identity Across Boundaries menjelaskan, Hikayat Siak adalah hikayat yang banyak mengulas tentang eksistensi sebuah kerajaan Islam di Tanah Melayu dan lama bercokol di wilayah Riau,  bahkan hingga Kalimantan. Hikayat tersebut, ditulis setelah salah satu anggota keluarga Kerajaan Siak mengajukan permintaan penulisan tersebut.

Sedangkan hikayat itu sendiri, terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan cuplikan dari Sulalatus Salatin, sebuah karya yang memuat tentang asal-usul raja-raja Melayu. Berbicara soal karya apik ini, kita patut berbangga, bahwa geliat penulisan naskah di nusantara tidak kalah dinamis dengan Timur Tengah.

Catatan ini menguraikan silsilah dari para raja di kawasan Melayu, bermula dari kedatangan Sang Sapurba keturunan Iskandar Zulkarnain, kemudian Sang Sapurba menjadi Maharajadiraja di Minangkabau, dan dari tokoh ini raja-raja di kawasan Melayu diturunkan, termasuk menjelaskan keterkaitan Siak dengan Melaka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement