REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan berbagai kunjungan ke berbagai organisasi massa Islam. Itu dilakukan dalam rangka bersilaturahim sekaligus meminta arahan dan masukan kepada ormas-ormas tersebut demi kepentingan pembenahan di Kementerian Agama.
Beberapa ormas yang telah dan akan dikunjungi adalah Muhammadiyah pada Selasa (10/6), Nahdlatul Ulama pada Rabu (11/6) dan Majelis Ulama Indonesia pada Jumat (13/6).
Ditanya seusai menemui PBNU pada Rabu (11/6), Menag menyatakan bahwa NU merupakan ormas terbesar di Indonesia yang banyak punya pengalaman di bidang agama.
"Sudah sepanatasnya saya sowan bertemu dengan para kiayi NU untuk mendapat nasihat dan saran-saran terkait dengan tugas yang akan dijalankan Kemenag," katanya.
NU, lanjut Lukman, punya pengalaman yang banyak soal penyelenggaraan haji, pelaksanaan pendidikan Islam, dan banyak hal yang sejalan dengan tugas kemenag. Ke depannya, Lukman akan menjalin komunikasi dengan NU sebagai yang terdepan.
"Tentu saja bersama ormas Islam yang lain juga seperti Muhammadiyah juga," tambahnya. Isi diskusi antara Menag dengan PBNU dan ormas lainnya nanti akan dijadikan masukan untuk mengambil kebijakan.
Menyambut Menag yang baru empat hari resmi sebagai Menag ini, Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 Said Aqil Siradj bersyukur.
Ia juga berharap agar Menag mampu menata ulang, mengevaluasi dan membenahi Kemenag yang sudah sangat akut dan semrawut. Peluang melakukan korupsi di Kemenag, kata dia, sangat mudah terutama masalah haji. "Di situ banjir, bukan basah lagi," tambahnya.