REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) memilih fokus untuk menggelar program-program penyaluran dana zakat, infak, sedekah berbasis pondok pesantren.
Pembina YBM-BRI, Sarwono Sudarto mengatakan tahun 2014 menjadi tahun pembedayaan pondok pesantren. Pondok pesantren yang akan diberdayakan bukan hanya dari Pulau Jawa saja namun seluruh Indonesia. "Kewajiban kami untuk menyalurkan zakat ini kepada delapan asnaf," paparnya dalam peresmian "Program Pemberdayaan Berbasis Pondok Pesantren", di Jakarta, Rabu (4/6).
Sarwono mengungkapkan pondok pesantren adalah salah satu dari kelompok yang harus diberdayakan. Karena selain banyak yang membutuhkan bantuan, pesantren juga memiliki potensi besar untuk masyarakat. "Santri-santri ini yang nantinya akan mengembangkan diri di masyarakat," terang Sarwono.
Dewan Pembina Syariah YBM-BRI, Prof Dr Amin Suma mengatakan salah satu pilar negara adalah munculnya para ulama. Pesantren adalah tempat digodoknya calon-calon ulama yang meneruskan perjuangan Islam. "Sangat tepat program tahun ini fokus di pesantren," ujarnya. Untuk program pemberdayaan pesantren sendiri, YBM-BRI telah mengalokasikan dana hingga Rp 20 miliar.
Sejak berdiri tahun 2001, saat ini telah berdiri 19 Kanwil YBM-BRI di seluruh Indonesia. Sekitar 500 cabang BRI di seluruh Nusantara juga telah terintegrasi dengan program YBM-BRI untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekah karyawan BRI.