REPUBLIKA.CO.ID,INGGRIS – Meski rasisme secara terang-terangan sudah ditentang semua orang, namun tidak dapat dipungkiri hingga saat ini tindakan rasis masih kerap dilakukan oleh sebagian orang.
Mereka yang dianggap berbeda dan minoritas kerap menjadi bulan-bulanan tindakan rasis.
Negara Eropa sebagai negara yang maju sekalipun, nyatanya tidak mampu terbebas dari tindakan rasis. Bahkan rasisme justru kerap menimpa sejumlah kelompok minoritas di negara benua biru tersebut.
Hal itu pula yang dialami salah seorang muslim keturunan Asia Aminur Chowdhury di Inggris. Namun, siapa sangka pengalamannya mendapat perlakuan rasis justru memberikan pelajaran berharga dirinya.
Chowdhury mengatakan satu-satunya cara untuk memerangi rasisme adalah dengan memberi kasih sayang berlebih terhadap orang yang melakukan tindakan rasis.
Chowdhury mencontohkan ketika ia mendapat perlakuan rasis dari seorang tunawisma Ben Gallon di luar pub Delius di Claremont. Namun, bukannya menantang ucapan Ben, Chowdhury justru menawarkan rumah dan pekerjaan kepada Ben.
Setelah kejadian itu Ben tersadar dan menyesalkan ucapannya. Ia beralasan sikapnya selama ini karena himpitan ekonomi yang melilitnya. Chowdhury pun berkeyakinan seorang yang terbiasa rasis sebenarnya tidak seburuk orang pikirkan. Hanya saja, perlu usaha untuk memahami hal apa dibalik tindakan rasis tersebut.
“Semakin banyak cinta yang Anda tunjukkan , semakin disenangi mereka Anda, Saya ingin cerita dibagikan ke masyarakat Bradford pada umumnya, " ujar Chowdhury seperti dilansir OnIslam, Kamis (29/5).