REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Sekelompok muslimah muda Finlandia melakukan kampanye untuk menjelaskan kesalahpahaman mengenai jilbab.
"Kami menyebut diri kami Northern Hijabees dan kami sebenarnya berasal dari seluruh dunia, yang memperkaya kami sebagai manusia dan proyek ini," ujar Kochar Mahmoodi dalam majalah mode Aquila, seperti dilansir On Islam, Senin (26/5).
Northern Hijabees terdiri dari 24 perempuan berusia antara 15-29 tahun. Selama beberapa tahun belakangan mereka mengadakan kegiatan olahraga, buka puasa Ramadhan bersama dan acara nonton bareng.
Mereka kerap mendapat pertanyaan dari lingkungan sekitar, apakah mereka tidur, tersenyum atau mandi saat mengenakan jilbab. Terkadang mereka juga mendapatkan diskriminasi.
Mereka lantas memulai program yang disebut Hijabiksi yang merupakan gabungan dari hijab dan "-iksi' yang dalam bahasa finlandia berarti menjadi sesuatu. Hijabiksi bertujuan menghapus prasangka tentang jilbab dengan meningkatkan kesadaran mengenai jilbab.
Langkah pertama adalah menyelenggarakan pelatihan dengan salah satu organisasi pemerintah untuk mendiskusikan mengenai posisi perempuan Muslim di kota asal mereka, Turku. Mereka juga memiliki blog dan akun Facebook untuk mempublikasikan kegiatan mereka dan melayani pertanyaan sehari-hari seputar jilbab.