Senin 26 May 2014 15:53 WIB

Umat Islam Hong Kong Tengah 'Galau'

Hong Kong
Foto: AP
Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Masalah identitas menjadi bahasan utama silaturahim umat Islam di Hong Kong. Ini menjadi isu krusial mengingat sebagian Muslim Hong Kong mulai kehilangan rasa bangga sebagai Muslim.

"Anda tahu, saat ini, nama Muhammad telah berubah menjadi Momo atau Mo, Yusuf menjadi Joe atau Joseph, dan Fatimah menjadi Fifi. Apa yang terjadi dengan umat Islam. Mengapa mereka tak bangga menjadi Muslim, mengapa mereka kehilangan identitas mereka," ucap Wael Ibrahim, Pendiri dan Ketua Tim Pembinaan Islam," seperti dilansir onsilam.net, Senin (26/5).

Ibrahim, salah seorang pembina lainnya menilai masalah ini harus dibahas secara rinci. Harapannya, akan ada solusi terkait masalah tersebut. "Insya Allah," kata dia.

'At The Peak', demikian nama silaturahim tersebut sejak tahun lalu, menjadi satu ajang pertemuan umat Islam. Di sana, dibahas masalah-masalah kekinian yang dihadapi umat Islam. Nama At The Peak ini sebenarnya mengacu pada lokasi pertemuan yang berada di titik tertinggi di Hong Kong.

Untuk penyelenggaraan tahun ini, silaturahim mengambil tema Muslim dan Identitas Persatuan. Hadir sejumlah tokoh Muslim terkemuka, seperti Mufti Ismail Menk, Sheikh Abdulbary Yahya, Sheikh Kamal ElMekki, Sheikh Waleed AbdulHakeem dan Wael Ibrahim.

Awalnya, ajang silaturahim ini dimaksudkan guna menghibur para wisatawan. Kepada para wisatawan, para ulama dan cendikiawan Muslim memaparkan ajaran Islam dan mendistribusikan buku-buku gratis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement