Sabtu 24 May 2014 15:55 WIB

MTQ Bisa Jadi Ajang Wisata Religi (1)

Arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2014 yang sudah dalam tahap akhir pembangunan di Dataran Engku Putri, Batam Centre, Batam.
Foto: Antara/Joko Sulistyo
Arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2014 yang sudah dalam tahap akhir pembangunan di Dataran Engku Putri, Batam Centre, Batam.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yeyen Rostiyani/Amri Amrullah

BATAM — Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali berharap Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-25 yang akan digelar pada 6-14 Juni 2014 tidak hanya menjadi ajang kompetisi antardaerah, tapi juga ajang wisata religi.

“MTQ ini ruh kehidupan, yang bisa menjadi ajang wisata religi yang membangkitkan rasa ingin tahu di dalam dan di luar negeri,” kata Menag seusai menyaksikan persiapan terakhir MTQ di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (21/5).

MTQ, menurut Menag, bisa menjadi ajang pameran produk-produk syariah. Rencananya, pada MTQ ke-25 ini akan digelar pula pameran peradaban Islam.

Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan budaya, juga kekayaan religi. Di mata Menag, MTQ di Indonesia menjadi tradisi yang luar biasa. Sebab, penyelenggaraannya dilakukan mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, dan seterusnya.

Selain itu, Gubernur Kepri Muhammad Sani dalam pemaparan persiapan penyelenggaraan MTQ Nasional berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Batam menutup sementara tempat hiburan malam selama penyelenggaraan MTQ Nasional.

“Sebagai Gubernur saya sudah meminta Pemkot agar mengondisikan tempat hiburan malam,” ujar gubernur mengingatkan.

Menurut Sani, pengondisian atau penutupan tempat hiburan malam tersebut dimaksudkan agar penyelenggaraan MTQ tidak terganggu oleh suasana yang tidak religius. “Kesuksesan MTQ Nasional berarti juga terciptanya suasana religius selama MTQ,” katanya.

Kepada Menag, ia juga memaparkan kesiapan teknis H-15 pelaksanaan MTQ Nasional.  Hingga Rabu, kesiapan penyelenggaraan sudah mencapai 90 persen.

Beberapa hal yang telah dipersiapkan sejak jauh hari, seperti panggung pergelaran MTQ Nasional dan Astaka, telah rampung. Begitu pula beberapa arena perlombaan.

Meski demikian, ia mengakui masih ada beberapa hal yang perlu dikebut pengerjaannya, seperti kelengkapan fisik di arena pembukaan dan beberapa arena perlombaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement