REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI --Kementerian Agama akan menggelar orientasi Pengelola Pengurus Masjid se-Sulawesi Tenggara. Orientasi ini dimaksudkan guna memperbaiki kualitas pengelolaan masjid.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Rakhman, mengatakan, fakta dilapangan khususnya yang ada di pedesaan banyak masjid yang tidak terurus, jamaah sepi, kondisinya kosong bahkan kerap ditemukan kotoran hewan sekitar masjid.
"Ini terjadi karena para pengelola pengurus masjid masih belum memiliki wawasan dan sumber daya bagus dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan masjid," ucapnya.
Menurut dia, yang harus diketahui para pengelola pengurus masjid adalah bagaimana memanfaatkan peran masjid di tengah-tengah masyarakat bahwa masjid itu bukan hanya tempat ibadah, tetapi masjid itu juga tempat dakwah atau tempat melakukan siar Islam.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan para pengelola masjid agar bisa memakmurkan masjid di lingkungan masing-masing, masjid ramai dari aktivitas masyarakat bahkan diharapkan para ormas Islam bisa memanfaatkan masjid sebagai pusat-pusat pelaksanaan dakwah atau kegiatan keagamaan yang dilakukan," katanya.
Kabid Urais dan Binsyar Kemenag Sultra, HM Sabir mengatakan, beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pengurus mulai saat pembangunan masjid, yakni sesuaikan dengan arah kiblat yang benar, pengaturan pengeras suara, kualitas khatib dan lain-lain.
Panitia kegiatan La Mpane melaporkan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari 17-19 Mei itu diikuti 60 orang terdiri dari unsur dewan masjid Indonesia, imam masjid dan ta'mir masjid. "Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas SDM bagi pengelola pengurus masjid se Sultra, meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan tata administrasi masjid," katanya.