REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ferry Kisihandi
Ide lelaki itu sederhana saja. Ia ingin bederma kepada dhuafa sekaligus menjaga harga diri mereka. Maksudnya, ia tak mau mempermalukan dhuafa yang butuh bantuan dengan datang meminta-minta.
Lelaki asal Hail, Arab Saudi itu kemudian memasang lemari pendingin di jalan depan rumahnya. Ia memasukkan makanan ke dalamnya. Ia juga mengajak tetangga di sekitar rumahnya untuk mendonasikan makanan mereka yang berlebih.
Dengan cara ini, para dhuafa yang kelaparan tinggal datang dan mengonsumsi makanan yang tersedia. Menurut Gulf News, lelaki yang murah hati itu tak berkenan mengungkapkan identitasnya. Ia ingin dikenal sebagai lelaki tak bernama.
Cara bederma lelaki dari Hail itu kemudian mendunia. Terutama setelah seorang cendekiawan Muslim ternama di Saudi, Shaikh Muhammad Al-Araifi berkomentar. Ia menggunakan akun twitter-nya memuji sikap terpuji lelaki Hail.
Bahkan Araifi mengunggah pula foto lemari pendingin yang digunakan untuk menyimpan makanan bagi dhuafa. ‘’Saya selalu menyatakan lelaki Hail murah hati,’’ katanya seperti dikutip laman berita Huffington Post, akhir pekan lalu.
Seorang laki-laki, kata Araifi, meletakkan lemari pendingin di luar rumahnya untuk menyimpan makanan. Sebuah kegiatan amal untuk mereka yang kelaparan. ‘’Betapa saya sangat mencintai Hail,’’ katanya.
Menurut laman berita Arab Saudi, Akhbar 24 yang dikutip BBC, akun twitter Araifi memiliki 8,6 juta pengikut. Pernyataan dia selanjutnya di retweet lebih dari 5 ribu kali.
Bersahutanlah para pengguna twitter dan blogger mengomentari ide brilian lelaki dari Hail. Sniper, seorang blogger menyatakan aksi itu benar-benar dibutuhkan. Ide sederhana tetapi sangat cemerlang dalam membantu orang.
Idenya bisa ditiru. ‘’Semua masjid-masjid besar di Hail mestinya meletakkan makanan di lemari pendingin dan dapat dengan mudah diambil oleh mereka yang memerlukan,’’ ujar Sniper menegaskan.
Abdul Rahman, blogger lainnya, menyarankan agar semua orang menyediakan lemari pendingin di depan rumahnya. Inilah jalan terbaik untuk meyakinkan agar semua orang miskin memperoleh akses makanan.
Sedangkan usulan lainnya, jangan sampai kehabisan stok makanan di lemari pendingin. Sebaiknya, semua jenis makanan tersaji di dalamnya. Termasuk makanan yang baru saja dimasak oleh para donatur.
Salah, warga negara Bahrain, mengatakan negaranya bisa menerapkan cara ini pada Ramadhan mendatang. Menurut dia, menyediakan makanan dalam lemari pendingin merupakan kegiatan amal yang luar biasa.
Sebab, tindakan itu dapat membuat orang kenyang dan senang. Jika konsep yang sama diterapkan pada Ramadhan tahun ini, kata dia, ada dua hal yang tercapai. Tak hanya soal penyediaan makanan tetapi juga ada sisi spiritual yang dicapai.