REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) segera memperbaiki 100 ribu pengeras suara masjid.
Hal tersebut dikatakan Ketua DMI Pusat Jusuf Kalla (JK) pada pelantikan pengurus DMI Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Selasa (6/5).
Menurut JK, sekitar 70 persen pengeras suara dari 250 ribu masjid di Indonesia kurang berfungsi dengan baik. ''Tidak sedikit pengeras suara di masjid sering mendengung, apalagi di masjid yang baru dibangun dengan lantai marmer dan dinding kaca. Maka suara pengerasnya sering memantul," katanya.
Kondisi tersebut, kata dia, mengakibatkan ceramah maupun khutbah Jumat yang disampaikan khatib tidak bisa didengar dengan baik oleh jamaah.
Bahkan, menurut hasil survei, akibat kondisi pengeras suara yang tidak baik, isi ceramah para ulama di masjid hanya bisa diserap oleh sekitar 20 persen jamaah.
''Hal itu membuat fungsi masjid untuk berdakwah tidak maksimal, sehingga wajar bila banyak jamaah yaang tertidur saat khutbah Jumat,'' kata JK.
JK pun mengibaratkan, masih lebih baik orang naik angkot dengan sopir ugal-ugalan dibandingkan orang yang mendengarkan khutbah di masjid dengan pengeras suara yang tidak baik.
Perumpamaan yang disampaikan JK itu sempat membuat para undangan mengernyitkan dahi karena tidak memahami maksudnya. Tapi, setelah JK menjelaskan, para hadirin pun tertawa.
"Kalau orang naik angkot dengan sopir yang ugal-ugalan, sepanjang jalan akan mengucapkan kalimat astagfirullah atau berzikir terus-menerus, tapi kalau orang mendengarkan khutbah Jumat dengan pengeras suara yang tidak baik maka orang akan tidur dan tidak mendapatkan pahala Jumat," katanya.
Selain memperbaiki pengeras suara, DMI juga telah menyiapkan 100 mobil operasional masjid yang diharapkan mampu membantu pelaksanaan kegiatan masjid.
JK berharap, fungsi masjid nantinya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat tumbuhnya perekonomian masyarakat.