Selasa 06 May 2014 16:04 WIB

Soal MERS, Perlu Sosialisasi untuk Jamaah Umrah

virus MERS (ilustrasi)
Foto: AP
virus MERS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama perlu melakukan sosialisasi terkait makin merebaknya penyakit Middle Eas Respitatory Syndrome-Cornona Virus (MERS-Cov). Ini dimaksudkan guna memberikan perlindungan kepada jamaah umrah yang hendak ke tanah suci.

Alisya Fianne, Presiden Direktur PT. Al-Isya Nurul Baqi Tour and Travel, mengatakan sosialisasi itu penting dilakukan untuk para calon jamaah umrah dan haji."Saat ini, kami masih menunggu soal itu," kata dia kepada ROL, Selasa (6/5).

Menurut Alisya, sosialisasi itu termasuk bagaimana cara pencegahannya, seperti misal pemberian vaksin.  "Jamaah sudah banyak bertanya soal itu. Dari kami, sembari menunggu kami berikan standar kesehatan dan antisipasi hal-hal yang membuat dan menjauhkan diri dari hal yang menimbulkan penyakit," kata dia.

Pencegahan dan antisipasi itu misalnya, mulai dari mengikuti prosedur pemberian vaksin influenza. Lalu menghindari tempat-tempat yang terpapar virus. "Yang pasti berdoa agar diberikan kemudahan dan kelancaran selama beribadah," kata dia.

Secara terpisah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Anggito Abimanyu mengimbau jamaah umroh yang masuk kriteria usia 65 tahun, tidak berangkat umroh terkait makin merebaknya penyakit Middle Eas Respitatory Syndrome-Cornona Virus (MERS-Cov).

"Selain itu, kriteria lainnya adalah ibu hamil dan anak usia di bawah 12 tahun," kata Anggito kepada pers di Jakarta, yang dihadiri Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Fidiansyah dan para pimpinan asosiasi haji di Tanah Air. Anggito menyatakan jumlah jamaah umroh sudah mencapai 150 ribu per bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement