Senin 05 May 2014 04:55 WIB

Kasus MERS-CoV Belum Berpengaruh Terhadap Jamaah Umrah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Chairul Akhmad
Jamaah umrah (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jamaah umrah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kasus MERS-CoV Belum berpengaruh terhadap jumlah jamaah umrah. Karena selama ini kasus MERS-CoV terjadi di luar Makkah dan Madinah.

Hal itu dikemukakan Pemilik Travel Umrah dan Haji Muhibah Mulia Wisata di Riau, Ibnu Mas'ud, Ahad (4/5). 

''Kami setiap bulan mengantarkan jamaah umrah hingga  6-12 kali. Tak ada calon jamaah umrah yang mengurungkan niatnya untuk berumrah meski ada informasi tentang adanya kasus MERS-CoV di Arab Saudi. Karena di Medinah dan Makkah memang belum ada kasus MERS-CoV,'' kata dia.

Sampai bulan Mei jumlah jamaah Umroh masih seperti bulan-bulan sebelumnya. Biasanya pada bulan Ramadhan justru jarang orang  Indonesia yang pergi Umroh. Turunnya jamaah umrah karena biaya visanya yang naik. Seperti halnya bulan Juni nanti, visa umrah akan naik dari sekitar 70 dolar AS menjadi 170 dolar AS.

Menurut Ibnu, karena kasus MERS-CoV disinyalir ditularkan dari onta, maka jamaah umrah diimbau untuk tidak mendatangi peternakan onta. ''Yang ada  di peternakan onta biasanya orang asing dari Sudan dan Yaman,'' tutur Ibnu.

Selama ini, menurutnya, belum pernah ada penjelasan dari pihak pemerintah secara langsung ke biro perjalanan umrah dan haji di wilayahnya tentang bagaimana pencegahan terhadap MERS-CoV.

Pihaknya hanya mengimbau kepada jamaah umrah untuk menjaga kebersihan dan menggunakan masker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement