Jumat 25 Apr 2014 10:35 WIB

Baru Menang, Wali Kota Ini Ingin Setop Pembangunan Masjid

Kaum Muslim melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Agung Strasbourg, Prancis.
Foto: Reuters
Kaum Muslim melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Agung Strasbourg, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Wali Kota Mantes la Ville di Distrik Paris yang baru saja terpilih, Cyril Nauth, akan merealisasikan janjinya saat berkampanye ketika pemilihan wali kota. Dia berjanji untuk menyetop proyek pembangunan masjid baru di kota itu.

Dikutip dari World Bulletin, sebelum wali kota itu menang, dewan kota yang didominasi oleh sosialis telah berencana membeli sebuah gedung publik untuk menjualnya kembali ke organisasi Muslim yang akan dikembangkan lagi menjadi sebuah masjid. Dengan kemenangan Nauth, rencana tersebut bisa jadi gagal.

Kepala Komunitas Masjid, Abdelaziz El Jaouhari mengatakan kepada Le Monda, selain diskriminasi terhadap Muslim, tidak ada alasan lain untuk menyetop pembangunan proyek tersebut.

"Kami sedang mencoba untuk membangun sebuah tempat bermartabat untuk shalat selama kurun waktu 25 tahun. Setiap kelompok keagamaan lain memiliki tempat, dan saya tidak melihat alasan mengapa kami dibedakan,"katanya.

Awal bulan ini, masjid tersebut meluncurkan komplain usai adanya potongan daging babi dan surat ancaman yang terdapat di kotak surat. Ancaman tersebut juga mengharapkan wali kota baru, Cyril Nauth berhasil dalam membersihkan Muslim.

"Tidak ada pertanyaan lagi bahwa ini adalah aksi rasis dan provokatif. Ini adalah pertamakali dalam 12 tahun, eksistensi masjid terancam karena serangan rasis,"ujar Jaohari.

Islam adalah agama dengan populasi pemeluk kedua terbesar di Prancis usai Katolik Roma. Diperkirakan, umat Islam mengisi 10 persen dari 6,3 juta orang dewasa. Kebanyakan berasal dari Algeria dan Maroko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement