Rabu 23 Apr 2014 06:13 WIB

Masjid Agung Al-Falah Jambi, Masjid Seribu Tiang (1)

Masjid Agung Al-Falah, Jambi.
Foto: Wikipedia.org
Masjid Agung Al-Falah, Jambi.

Oleh: Mohammad Akbar

Konsepnya, sebuah masjid terbuka, tanpa pintu maupun tembok penyekat.

Ada yang cukup unik dari Masjid Agung Al-Falah. Keunikan itu tersaji karena masjid kebanggaan masyarakat Jambi ini hadir dengan konsep bangunan terbuka. Menyambangi masjid tersebut maka kita tak akan menemukan pintu ataupun tembok penyekat yang kerap menghiasi sebuah bangunan masjid besar dan megah.

Layaknya bangunan pendopo, masjid agung ini rupanya hanya ditopang oleh tiang-tiang penyangga. Hadirnya deretan tiang itulah yang kemudian menjadi daya pikat utama dari masjid tersebut. Tak heran jika kemudian masjid ini lebih dikenal dengan sebutan masjid seribu tiang.

Meski menyandang julukan seribu tiang namun sesungguhnya jumlah tiang di masjid itu hanya ada 280 buah. Dari jumlah tersebut, terdapat 40 tiang yang terbuat dari bahan tembaga. Posisi ke-40 tiang itu berada di bagian tengah sekaligus juga menjadi penyangga kubah masjid.

“Pembuat tiang di bagian tengah yang terbuat dari bahan tembaga itu adalah orang dari Jawa, tepatnya Jepara,” kata Muhammad Zubir, salah satu pengurus masjid. Zubir menyampaikan informasi itu melalui sebuah video yang diunggah di laman Youtube.

Secara umum, masjid ini memiliki sebuah kubah berbentuk bulat setengah lingkaran serta menara yang berdiri secara terpisah dari bangunan utama masjid. Selain itu, sebagai penopang keseluruhan bangunan, masjid ini menggunakan material beton bertulang.

Tiang penyangga bangunan masjid tersebut hadir dalam jarak yang cukup rapat. Jika melihatnya dari kejauhan maka tiang-tiang penyangga berwarna putih itu telah menjelma sebagai ornamen penghias unik bagi masjid ini.

Pada bagian atas tiang, tidak dihadirkan ornamen-ornamen yang cukup detail layaknya tiang penyangga, seperti halnya di Masjidil Haram Makkah.

Tampilan yang dihadirkan pada bagian teratas tiang penyangga tersebut hanyalah suluran yang saling berkait dan menyangga sekeliling atap masjid. Tiang-tiang tersebut hadir dengan bentuknya yang cukup ramping. Tiang ramping itu memiliki warna putih. Posisinya mulai tampak dari bagian selasar masjid hingga bagian dalam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement