REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ferry Kisihandi
Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyiapkan tenaga-tenaga ahli pembenahan akustik masjid. Ini bagian dari program mereka yang diluncurkan Agustus tahun lalu, yaitu pembenahan akustik atau sound system di masjid seluruh Indonesia.
Menurut Ketua Departemen Kominfo dan Kerja Sama Antarlembaga DMI Rudiantara, proyek percontohan dilakukan pada 220 masjid, tersebar di Jakarta, Malang Raya, Surabaya, Banten, dan Jawa Barat. Dan pelaksanaanya berlangsung sukses.
Penggarapannya memang masih dibantu pihak lain, yakni PT TOA. Rudi, sapaan akrab Rudiantara mengatakan, perusahaan itu menguasai bidang elektronika dan sound system. Masih banyak masjid yang perlu mendapatkan penanganan akustiknya.
DMI menargetkan hingga 100 ribu masjid. Rudi mengatakan agar mampu mencapai target itu, DMI secara kontinyu menyiapkan teknisi. Mereka bertugas memperbaiki dan memelihara akustik masjid. Sejak Senin (14/4), DMI melakukan pelatihan untuk para teknisi.
Pelatihan bakal berlangsung hingga Jumat (18/4) mendatang.’’Ini pelatihan yang ketiga. Dua pelatihan lainnya sudah berlangsung pada awal April dan Desember 2013 lalu,’’ kata Rudi, Senin (14/4). Sebanyak 38 orang mengikuti pelatihan itu.
Mereka berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Azis Muslim, penanggung jawab teknis pelatihan, mengatakan, selama lima hari DMI membekali peserta berbagai keterampilan dalam bidang elektronika.
Mulai dari pengetahuan dasar elektronika, merakit dan menyambung kabel, menyolder perangkat audio hingga merakit sebuah audio sampai bisa dipakai. Selain itu, mereka juga akan praktik lapangan, baik di pabrik TOA maupun memperbaiki akustik masjid.
Peserta kelak bertugas memperbaiki akustik masjid di daerah masing-masing. DMI membekali mereka mobil pemelihara masjid, lengkap dengan peralatan di dalamnya. ‘’Kami sudah menyiapkan 100 unit kendaraan yang siap berkeliling melakukan perbaikan,’’ kata Azis.
Sekretaris Departemen Kominfo DMI Hery Sucipto mengatakan, sejauh ini manfaat program perbaikan akustik masjid sudah dirasakan. Jamaah merasa semakin nyaman melakukan ibadah. Suara ceramah dari ustaz atau khatib terdengar lebih bagus.
Menurut dia, langkah menyejahterakan dan memberdayakan masjid yang menjadi sasaran DMI. Ketua Umum DMI Jusuf Kalla, jelas dia, selalu menekankan agar program DMI dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh umat Islam.
Selain memperbaiki akustik masjid, DMI menjalankan program lain yang berdampak langsung bagi jamaah. Sejak tahun lalu, DMI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendirikan 1.500 unit pendidikan usia dini (PAUD) berbasis masjid.
Tahun ini jumlahnya bakal ditingkatkan menjadi 3.000 unit PAUD di masjid seluruh Indonesia. Aksi lainnya adalah melakukan edukasi kebersihan masjid. Kementerian Kesehatan pun diminta bergabung melalui program Pola Hidup Bersih dan Sehat berbasis masjid.