Selasa 15 Apr 2014 07:55 WIB

Muslim AS Gagas Program Antiekstremis

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hazliansyah
Muslim AS
Foto: Youtube
Muslim AS

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Kelompok hak asasi Muslim Public Affairs Council (MPAC) meluncurkan sebuah program baru untuk membantu masjid di AS mengidentifikasi orang yang potensial menjadi ekstremis.

"Pertanyaannya selalu 'mengapa kami harus meminta maaf atas sesuatu yang kami tidak tahu?' Ada Muslim ekstremis di luar sana dan mereka hanya memperburuk situasi bagi kami semua," ujar Presiden MPAC Salam Al-Marayati kepada Wall Street Journal, seperti dilansir On Islam, Senin (14/4). 

Program tersebut diluncurkan bertepatan dengan peringatan satu tahun pengeboman Boston Marathon. Serangan pada ajang maraton internasional itu menuai kecaman luas dari Muslim di AS dan seluruh dunia. Insiden tersebut berdampak pada komunitas Muslim di Amerika. 

MPAC memperkenalkan gerakan baru untuk mendorong Muslim mengatasi ekstremis. Komunitas Muslim di AS berusaha menghindari ajaran Islam yang radikal. 

Dalam program yang disebut Safe Space Initiative itu, mereka yang berpotensi menjadi ekstremis akan mendapat bantuan dari imam, pembimbing dan keluarga. Rencananya program akan dijalankan di sekolah-sekolah untuk menghindari penembakan massal atau kekerasan kelompok. 

"Ada beberapa orang yang berpotensi melakukan kekerasan. Namun, tidak setiap kasus ekstremisme yang melibatkan Muslim AS harus berakhir dengan penahanan atau seseorang yang terluka," ujar MPAC dalam pernyataannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement