REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah
Internalisasi moralitas dan kepribadian siswa diharapkan semakin kuat.
JAKARTA - Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) berencana menerapkan kurikulum berbasis asrama di madrasah.
Dalam penerapannya, kurikulum ini akan terintegrasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum 2013.
Seperti dikatakan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag M Nur Kholis Setiawan, kurikulum 2013 yang diterapkan di madrasah pada tahun ini sangat mendukung karakter madrasah yang mengedepankan pendidikan agama.
Meski demikian, kata dia, pihaknya sedang berusaha menghidupkan kembali potensi program khusus madrasah yang sebenarnya, yakni kurikulum berbasis asrama.
Program khusus tersebut, menurut Nur Kholis, diadaptasi dari kurikulum asrama atau boarding school yang menjadi karakter khas pesantren.
“Kurikulum asrama akan kita daur ulang kembali untuk diterapkan di beberapa madrasah pada 2014,” tuturnya kepada Republika, Selasa (8/4).
Yang patut dicatat, jelas Nur Kholis, kurikulum berbasis asrama ini tidak terpisah dari kurikulum 2013. “Kurikulum ini terintegrasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum 2013.”
Saat ini, pihaknya sedang mempromosikan kurikulum berbasis asrama ini untuk menjadi program khusus pada madrasah di beberapa wilayah.
Program khusus ini, kata dia, sama halnya dengan yang sudah diterapkan di beberapa madrasah, seperti MAN Insan Cendekia, Serpong, Tangerang yang memiliki kekhususan dalam sains dan beberapa madrasah yang memiliki kekhususan lain seperti bahasa dan ilmu sosial.
Dalam pandangan Nur Kholis, menerapkan kurikulum berbasis asrama ini merupakan hal yang penting. Sebab, konsep pembelajaran asrama memberikan pengajaran yang mendalam dan komprehensif.
Hal ini berbeda dengan sekolah yang hanya memberikan pengajaran di kelas. Kurikulum berbasis asrama merupakan pengembangan kelanjutan dari konsep madrasah yang menerapkan pendidikan terpadu.
“Menghidupkan kembali kurikulum asrama ini sangat berguna karena pendidikan asrama terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari peserta didik,” ujarnya.
Dengan adanya madrasah berkurikulum asrama ini, ia yakin, internalisasi nilai moralitas dan kepribadian siswa akan semakin kuat.
“Dan ini sangat sejalan dengan upaya Kemenag yang ingin meningkatkan kualitas intelektual dan spiritual siswa madrasah.”
Nur Kholis mengungkapkan, madrasah berkurikulum asrama sebenarnya telah diterapkan di beberapa wilayah, terutama dari lingkungan pondok pesantren.
Pada saat yang sama, ada beberapa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang juga telah menerapkannya. Misalnya, MAN 1 Surakarta dan sejumlah madrasah yang berada di lingkungan yayasan pondok pesantren.
Bantuan asrama
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Nur Syam mengatakan, dalam upaya meningkatkan prestasi siswa madrasah, Kemenag memprogramkan asramanisasi madrasah. Program dicanangkan hingga 2020.
“Saat ini terjadi peningkatan kualitas akademis dan nonakademis di lembaga pendidikan yang memiliki ma'had (asrama). Karena itu, program bantuan asrama akan kami dorong terus karena sudah dianggarkan setidaknya hingga tahun 2020,” terang Nur Syam.
Meski demikian, ia menegaskan, tetap ada kompetisi dalam pemberian bantuan ini. Bantuan asrama akan diberikan kepada madrasah yang berpotensi berkembang dan telah mengalami perkembangan.
User Online : 1 | ©Copyright 2007 PT Republika Media Mandiri |