Kamis 10 Apr 2014 19:32 WIB

Lika-Liku Sang Pendiri Ottoman (3-habis)

Salah satu penguasa Ottoman (ilustrasi).
Foto: Sondakika.com
Salah satu penguasa Ottoman (ilustrasi).

Oleh: Ani Nursalikah

Usai Murad mangkat

Kabar kematian Murad di Kosovo tiba di Anatolia beberapa bulan setelah pertempuran mendorong kekuatan negara tetangga menguasai wilayah Ottoman.

Pada Maret 1390 M, Bayezid menaklukkan tiga kerajaan di Pantai Aegea Anatolia, Saruhan, Aydin, dan Menteshe.

Sulaiman Pasha yang semula memihak Bayezid berpindah memihak Burhaneddi, penguasa sebagian besar Anatolia tengah. Gerakan Bayezid berikutnya adalah melawan Sulaiman Pasha. Hasilnya, eksekusi yang dilaksanakan pada 1391 M dan aneksasi kerajaannya.

Selama masa perjalanan gerakan, Bayezid telah menggabungkan Kastamoni dan mungkin memperoleh aliansi dengan para raja dan kepala klan di bagian utara Anatolia.

Pasukan yang ia pimpin sangat berbeda dengan dua penguasa Ottoman sebelumnya. Ia kini memiliki pengikut Kaisar Bizantium II dengan sebuah kontingen pasukan Bizantium. Bayezid juga mendapat dukungan dari kontingen Serbia, Bulagaria, dan Albania.

Pada 1392 M, perhatian utama Bayezid tampaknya terfokus pada Serbia. Setelah peperangan Kosovo, Serbia menghadapi ancaman invasi dari Kerajaan Hungaria dari utara dan Ottoman dari selatan dan timur.

Penetapan kekuasaan Raja Ottoman atas Serbia, pembuangan Tsardom Bulgaria, dan invasi Bayezid ke Wallachia menunjukkan ancaman kepada Kerajaan Hungaria, di utara Sungai Danube.

Pada 1400 M ekspansi Kerajaan Timur ke arah barat dan ekspansi Bayezid ke timur mengarah pada konflik. Pada 1401 M ia memimpin pasukan menuju Suriah, merebut Aleppo, Homs, Hama, Baabek, dan Damaskus.

Pada 1402 Timur menginvasi Kerajaan Bayezid. Strategi Timur adalah politik dan militer dengan memanfaatkan perselisihan warga Bayezid di Anatolia. Ia melakukan negosiasi dengan kepala suku dari Anatolia yang orang-orangnya telah bertempur bersama pasukan Bayezid untuk meninggalkannya dalam pertempuran.

Lebih jauh, sebelum pertempuran dimulai, ia telah menduduki posisi yang mengontrol akses ke persediaan air. Hal ini membuat pasukan Bayezid haus, bahkan sebelum konflik dimulai. Bayezid berakhir sebagai tawanan perang Timur. Ia meninggal setahun kemudian dan masih dalam tawanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement