REPUBLIKA.CO.ID, Pemilik Malahati Tour Mohammad Firzain Junus mengatakan, paket utama yang ditawarkan kepada calon jamaah adalah umrah plus ke Masjid Al Aqsa.
Paket tersebut telah ditawarkan sejak 1993. “Syukur alhamdulillah, hampir setiap tahun kita selalu bisa memberangkatkan program ini,” katanya.
Sejauh ini pihaknya memang hanya menawarkan paket wisata umrah ke Yerusalem. Tempat itu dipilih, kata dia, karena pertimbangan umat Islam dari Indonesia masih sangat sedikit untuk berkunjung ke sana.
“Padahal, jika dibandingkan dengan umat Kristiani, jumlah umat Islam yang ke Yerusalem (Masjid Al Aqsa) tak sampai separuh dari jumlah mereka,” tutur dia.
Firzain mengungkapkan, dalam setahun umat Islam yang menyambangi Yerusalem tak sampai satu juta orang. Sedangkan, umat Kristiani dari Indonesia mencapai hingga lima juta orang.
“Penyebabnya, karena umat Islam di Indonesia terprovokasi oleh kabar yang tak benar terhadap Yerusalem. Padahal, di sana itu situasinya aman, tidak ada konflik sama sekali,” jelas dia.
Untuk paket ke Yerusalem, Firzain mengatakan, pihaknya mematok harga dan durasi waktu yang lebih dibandingkan paket umrah reguler. Untuk harga, dia membanderol di atas 3.000-an dolar AS.
Sedangkan, untuk umrah reguler hanya di kisaran 2.000-an dolar AS. “Untuk waktu, kita memberikan periode sampai 14 hari. Kalau umrah reguler, biasanya hanya sampai 12 atau sembilan hari saja,” ujarnya.
Setali tiga uang dilakukan juga oleh Maktour Travel. Biro perjalanan pimpinan Fuad Hasan Masyhuri ini juga memiliki paket wisata ke Istanbul dan Yerusalem. Untuk paket Istanbul dengan waktu perjalanan selama 12 hari, dipatok 5.950 dolar AS.
Harga sejenis dan waktu yang sama juga diberikan untuk destinasi ke Yerusalem. “Paket wisata ke tempat-tempat bersejarah ini memang selalu ada konsumennya. Itulah sebabnya kami menyediakannya,” ujar Fuad.