REPUBLIKA.CO.ID, Ingin beribadah sekaligus berwisata ke sejumlah negara yang menyimpan sejarah penting tentang Islam masa lalu?
Rasanya tawaran ini bukan lagi sesuatu yang anyar diberikan para penyelenggara travel umrah dan haji. Pada musim umrah seperti sekarang, sejumlah biro perjalanan pun telah memutar otak untuk menggaet konsumen Muslim.
Direktur Utama Cordova Abila Muharrom Ahmad mengatakan, paket umrah plus wisata memang menjadi salah satu daya pikat untuk merekrut calon jamaah.
Terutama, bagi mereka yang sudah pernah ke Tanah Suci. “Mereka biasanya kita namakan sebagai alumni,” katanya.
Muharrom mengatakan, sejauh ini ada tiga destinasi yang ditawarkan kepada calon konsumen. Yaitu, Masjid Biru dan Selat Bosphorus di Turki, Masjid Al Aqsa di Yerusalem hingga bangunan bersejarah semacam Spinx dan piramid di Mesir. “Biasanya kita menawarkannya berbarengan dengan paket umrah,” ujar dia.
Tempat-tempat yang dipilih, kata Muharrom, bukan hanya sekadar menonjolkan aspek sejarah dan keindahan bangunan saja.
Namun, hal terpenting, pihaknya memberikan sebuah pesan, bagaimana Islam di masa lalu berjaya meski pada akhirnya runtuh. “Bangunan atau situs yang ada itu menjadi bentuk pembelajaran bagi kita untuk bisa melihat Islam di masa kini dan yang akan datang,” kata dia.
Di luar ketiga negara yang telah disebut tadi, tutur Muharrom, sebenarnya pihak dia sempat pula menawarkan Suriah sebagai salah satu destinasi. Namun, sejak negara itu berkonflik maka Suriah tak lagi dimasukkan ke daftar paket umrah plus wisata.
Adakah hubungan penawaran paket semacam itu dengan meningkatnya jumlah peminat? Muharrom mengatakan, peningkatan itu tetap ada.
Meski di Cordova Abila Travel, dia mengaku, program semacam ini biasanya hanya berbentuk costumize alias pemesanan saja. “Tetapi, tiap tahun selalu ada dan itu memberikan kontribusi sampai 20 persen,” jelasnya.